Jasa Marga Menguasai 48 Persen Pangsa Pasar, Setiap Harinya Melayani 1,11 Juta Kendaraan
Jumat, 13 Oktober 2023, 18:48 WIBBISNISNEWS.id - PT Jasa Marga (Persero) Tbk masih tercatat sebagai operator jalan tol teratas yang menguasai 48 persen pangsa pasar dengan mengoperasikan 1.260 Km dari total konsesi jalan tol sepanjang 1.736 Km.
Perusahaan pelat merah yang telah berpengalaman mengelola jalan tol selama 45 tahun ini, berjanji akan terus meningkatkan pelayanannya sekaligus mengembangkannya.
Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana menjelaskan, Jasa Marga terus berkontribusi terhadap konektivitas antar wilayah untuk mendukung tercapainya percepatan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Indonesia.
Salah satu contoh untuk hal ini, menurutnya, terwujud
melalui pengoperasian penuh Jalan Tol Trans Jawa di penghujung tahun 2018 yang saat
ini merupakan jalan tol terintegrasi yang terpanjang di Indonesia, yang menghubungkan
Merak hingga Probolinggo.
“Jasa Marga melalui PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) mengelola 62 persen dari keseluruhan
panjang Jalan Tol Trans Jawa, atau sepanjang 676 Km. Jalan tol ini menyambungkan
berbagai kota besar di Pulau Jawa dengan kawan strategis seperti bandara, pelabuhan,
kawasan industri hingga destinasi wisata.
Selama empat tahun beroperasi, kami
mencatat peningkatan Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) yang signifikan seiring dengan
terintegrasinya setiap ruas yang ada di koridor Jalan Tol Trans Jawa,” ujar Lisye.
Sejak dioperasikan secara penuh di penghujung tahun 2018, Jasa Marga mencatat
peningkatan LHR yang signifikan untuk Jalan Tol Trans Jawa. Tercatat pada tahun 2019
di awal pengoperasian, LHR Jalan Tol Trans Jawa setelah beroperasi penuh adalah
sebesar 1,1 juta kendaraan/hari, meningkat 3,23 persen dari tahun 2018.
Beranjak ke tahun 2020 hingga tahun 2022, LHR Jalan Tol Trans Jawa selama tiga tahun tersebut masih mengalami kenaikan di tengah pandemi COVID-19, tercatat pada tahun 2021 LHR sebesar 982 ribu kendaraan/hari, dengan kenaikan rata-rata tiap tahunnya sebesar 16 persen.
Sedangkan di tahun 2023 hingga triwulan III, LHR Jalan Tol Trans Jawa
mencapai 1,11 juta kendaraan/hari, meningkat 3,12 persen jika dibandingkan dengan LHR
pada periode yang sama di tahun 20
Jalan Tol Trans Jawa mampu memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi
dan sosial Indonesia melalui multiplier effect di berbagai sektor, di antaranya yaitu
efisiensi biaya logistik, percepatan konektivitas antar daerah, hingga pengembangan
wilayah di sekitar area jalan tol,” ujar Lisye.
Sementara itu, Direktur Utama PT JTT Rudi Kurniadi menjelaskan, setelah dilakukannya
spin-off (pemisahan) pada 13 Ruas Jalan Tol Trans Jawa dari induk, PT JTT terus
berupaya meningkatkan kualitas layanan operasional jalan tol. Tidak hanya
mengoptimalkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) jalan tol, PT JTT juga memberikan
pelayanan beyond SPM dengan beautifikasi, penghijauan, ketersediaan ruang usaha
UMKM, fasilitas disabilitas hingga Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU)
di rest area.
“Hal ini tentu saja berdampak positif pada kinerja PT JTT. Pada Semester I Tahun 2023,
pendapatan tol PT JTT mencapai Rp1,76 Triliun. Pendapatan ini juga setara dengan
28,77 persen dari total pendapatan tol konsolidasi Jasa Marga Group yang menjadikan kami
sebagai Anak Perusahaan penyumbang pendapatan tertinggi di seluruh ruas jalan tol
Jasa Marga,” tambahnya.
Rudi menambahkan, prospek Jalan Tol Trans Jawa dalam jangka panjang masih sangat
baik, khususnya potensi traffic yang diproyeksikan akan terus meningkat dari waktu ke
waktu. Di Jawa Barat, ekspansi kawasan industri dan perumahan di sekitar Bekasi,
Cikarang dan Karawang hingga pengembangan Pelabuhan Internasional Patimban akan
berpotensi meningkatkan traffic.
Sementara itu untuk potensi peningkatan traffic di Jawa
Tengah, selain terkoneksi dengan kawasan industri yang terintegrasi di Batang, Kendal
dan Kaliwungu, Jalan Tol Trans Jawa juga akan terkoneksi dengan Jalan Tol SoloYogyakarta-NYIA Kulonprogo dan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen yang juga dikelola oleh
Jasa Marga.
“Sedangkan untuk wilayah Jawa Timur, Jasa Marga akan melanjutkan pembangunan
Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri Segmen Kertosono-Kediri serta Jalan Tol ProbolinggoBanyuwangi Segmen Probolinggo-Besuki yang menjadi ruas pamungkas yang akan
terkoneksi dengan ruas Jalan Tol Trans Jawa yang dikelola oleh PT JTT, sehingga
nantinya terhubung dari ujung barat hingga ujung timur pulau Jawa. Tidak hanya itu,
tingginya traffic di Jalan Tol Trans Jawa ke depannya juga masih sangat dipengaruhi oleh
perjalanan mudik dan liburan masyarakat pada periode Lebaran, Natal dan Tahun Baru
serta libur panjang hari besar lainnya,” ujar Rudi
Potensi pembangunan infrastruktur yang masif, terutama pada Jalan Tol Trans Jawa ini
diyakini dapat membuka dan menghubungkan suatu daerah dengan pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi baru dan kawasan ekonomi khusus yang terintegrasi dengan jalan
tol secara stimulan dan saling terkoneksi. Ini diharapkan mampu menstimulasi daya saing
ekonomi produktif dan nilai tambah antar satu wilayah dengan wilayah lainnya yang
terkoneksi dengan Jalan Tol Trans Jawa.
Dalam mengelola proses bisnisnya, Jasa Marga berkomitmen untuk
mengimplementasikan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good
Corporate Governance (GCG) yang salah satunya diwujudkan dalam penerapan ISO
37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP). Di tahun 2022, Jasa
Marga memperoleh nilai GCG sebesar 98,420 dari skala 100,000 atau setara dengan
98,42 persen yang masuk dalam kualifikasisangat baik.(*/Syam)