Jepang Upayakan Penyelidikan Serangan Gas Tetap Berlangsung
Sabtu, 18 November 2017, 00:47 WIBBisnisnews.id - Dewan Keamanan PBB diperkirakan akan memberikan suara pada hari Jumat 17 November, dalam perpanjangan 30 hari penyelidikan yang dilakukan PBB mengenai serangan senjata kimia di Suriah, setelah Rusia memveto pembaruan penyelidikan tersebut.
Jepang pada hari Kamis (16/11/2017) mempresentasikan rancangan resolusi yang akan memberikan Mekanisme Investigasi Bersama (JIM) untuk 30 hari lagi karena Amerika Serikat dan Rusia bekerja mencapai kompromi mengenai masa depan panel tersebut.
Rusia sebelumnya memberikan veto ke-10 bagi Suriah di PBB, menghalangi perpanjangan satu tahun JIM seperti usul resolusi rancangan AS yang telah memenangkan 11 suara.
Resolusi yang disusun Rusia tidak sesuai dengan syarat sembilan suara dan hanya mengumpulkan hanya empat suara.
Panel Bersama Organisasi PBB untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW) dibentuk oleh Rusia dan Amerika Serikat pada tahun 2015 dan disetujui oleh dewan tersebut.
Tim ahli bertugas untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas penggunaan senjata kimia di Suriah.
Rusia telah dengan tajam mengkritik JIM setelah laporan terakhirnya menyalahkan angkatan udara Suriah atas serangan gas sarin di desa Khan Sheikhun yang berhasil menewaskan puluhan orang.
Serangan pada tanggal 4 April memicu kemarahan global karena gambar anak-anak sekarat diperlihatkan ke seluruh dunia, mendorong Amerika Serikat untuk melakukan serangan rudal ke sebuah pangkalan udara Suriah beberapa hari kemudian.
Suriah membantah menggunakan senjata kimia, dengan dukungan kuat dari sekutu utama Rusia.
Langkah Jepang diharapkan dapat menyelamatkan JIM kembali.
Dikutip daro AFP, draft resolusi Jepang akan memperbarui mandat JIM selama 30 hari dan menugaskan Sekretaris Jendral PBB Antonio Guterres mengirimkan proposal struktur dan metodologi ke dewan tersebut dalam 20 hari.
Jepang meminta pemungutan suara pada hari Kamis (16/11/2017), namun para diplomat mengatakan bahwa kemungkinan besar dewan tersebut akan mempertimbangkan hal tersebut pada hari Jumat 17 November.
Resolusi membutuhkan sembilan suara di dewan tersebut, namun lima negara - Rusia, Inggris, China, Prancis dan Amerika Serikat dapat memblokir dengan hak veto mereka. (marloft)