Kapal Tug Boat Yang Dinyatakan Hilang Kini Telah Ditemukan
Minggu, 08 Juli 2018, 12:44 WIBBisnisnews.id - Kapal tug boat UJ 007 milik PT Pusaka Barito Utama berbendera Indonesia yang dikhabarkan hilang akibat cuaca buruk sejak 30 Juni 2018, kini telah ditemukan bersama sembilan orang krunya.
Kapal tug boat yang menggandeng BG Yamani II hilang kontak kontak di Perairan Balongan Indramayu tersebut menurut Kepala KSOP Kelas V Marunda, Yuserizal, kapal dengan sembilan orang awak kapal saat ini telah berlabuh di Pelabuhan Marunda dengan selamat dan aman.
Sebelumnya, Kapal tersebut dilaporkan hilang kontak oleh pemilik kapal kepada Tim SAR untuk dilakukan tindakan pencarian serta pertolongan mengingat saat itu saluran komunikasi ke kapal dan nakhoda beserta awak kapal terputus.
Petugas KPLP dari KSOP Marunda diterjunkan langsung untuk mengecek kapal Tug Boat UJ 007 yang berlabuh 25 mil dari pintu masuk Pelabuhan Marunda dan memastikan seluruh awak kapal dalam keadaan selamat serta membawa para awak kapal ke kantor KSOP Marunda.
"Nakhoda kapal Tug Boat UJ 007, Edward menceritakan kronologis kejadiannya di kantor KSOP Marunda dan ia mengatakan bahwa kondisi cuaca buruk sehingga mengganggu saluran komunikasi dan kapal harus berlindung di lokasi yang aman. Adapun kapal beserta awak kapal yang berjumlah 9 orang semuanya selamat dan aman," ujar Yuserizal, Minggu (8/7/2018).
Kapal Tug Boat UJ 007 milik PT Pusaka Barito Utama berangkat dari Bojanegara Banten dengan tujuan Batang-Semarang pada tanggal 30 Juni 2018 lalu. "Kapal tersebut bermuatan cerobong untuk PLTU Sumur Adem semestinya tiba di Pelabuhan Batang Jawa Tengah pada tanggal 4 Juli 2018. Kondisi cuaca saat itu sedang buruk," jelas Yuserizal.
Yuserizal menambahkan bahwa akhir-akhir ini cuaca cenderung ekstrim dan berbahaya bagi pelayaran. Oleh sebab itu, Yuserizal meminta para pemilik kapal dan nakhoda untuk mengutamakan keselamatan pelayaran.
"Perhatikan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG sebelum berangkat. Ditjen Perhubungan Laut juga rutin menerbitkan maklumat pelayaran tentang kewaspadaan terhadap cuaca ekstrim yang terjadi di perairan Indonesia. Lengkapi alat keselamatan di atas kapal dan segera berlindung di pulau terdekat bila di tengah pelayaran terjadi cuaca buruk," tutup Yuserizal. (Ismadi/syam S)