Kedutaan Amerika Pindah Ke Yerusalem Akhir 2019
Senin, 22 Januari 2018, 23:55 WIBBisnisnews.id - Wakil Presiden AS Mike Pence berjanji untuk memindahkan kedutaan besar Amerika ke Yerusalem pada akhir 2019 dalam sebuah pidato hari Senin 22 Januari ke parlemen Israel.
Saat Pence berbicara, Presiden Palestina Mahmud Abbas tiba untuk bertemu dengan para menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels, mendesak mereka untuk segera 'mengenali' negara Palestina.
Pidato Pence yang diisi dengan referensi alkitabiah dan pujian dari Israel, disambut dengan tepuk tangan meriah oleh anggota parlemen Yahudi Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Mengacu pada pendirian Israel tahun 1948, dia mengatakan keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota negara itu bulan lalu itu setelah menganggap melakukan kesalahan selama 70 tahun.
Keputusan tersebut telah dikecam secara global dan sangat membuat marah rakyat Palestina, yang menolak untuk bertemu dengan Pence dalam kunjungannya.
"Dalam minggu-minggu depan, pemerintah kita akan memajukan rencananya untuk membuka kedutaan besar Amerika Serikat di Yerusalem," kata Pence dikutip dari AFP.
"Dan kedutaan Amerika Serikat akan dibuka sebelum akhir tahun depan."
Saat Pence memulai pidatonya, selusin anggota parlemen Israel Arab berteriak protes, dengan mengatakan bahwa Yerusalem adalah ibu kota Palestina.
Mereka diusir dan dikawal keluar oleh agen keamanan.
Saeb Erekat, sekretaris jenderal Organisasi Pembebasan Palestina mencela pidato Pence sebagai "mesianis" dan "hadiah untuk ekstremis". (marloft)