Kemampuan Garuda Indonesia Menangani Delay Penerbangan Diakui Secara International
Selasa, 16 Juli 2019, 06:23 WIBBisnisnews.id -- Kemampuan maskapai Garuda Indonesia semakin andal dan diakui dunia international. BUMN penerbangan itu mampu menangani dan menerapkan manajemen krisis, khususnya saat terjadi delay yang ditandai keberhasilan meraih sertifikasi standar sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 dari badan sertifikasi British Standard Insititution (BSI) terkait Manajemen Penanganan Keterlambatan (Delay Management) yang dituangkan dalam perolehan sertifikat No. FS-641984 untuk periode 2018-2021.
Direktur Teknik dan Layanan Garuda Indonesia, Iwan Joeniarto menyampaikan, “Melalui sertifikat ISO 9001:2015, Garuda Indonesia berupaya secara berkelanjutan untuk menyediakan layanan dengan mengedepankan prinsip Operational Excellence kepada para pengguna jasa yang mencakup tiga hal yaitusafety, security, services khususnya terkait prosedur penanganan keterlambatan penerbangan”.
“Keterlambatan penerbangan merupakan salah satu aspek krusial yang dapat memengaruhi kepercayaan pelanggan dan kredibilitas Perusahaan. Oleh karena itu diharapkan dengan dipertahankannya pencapaian sertifikasi ISO 9001:2015 Delay Management dapat terus menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan khususnya pada saat terjadi irregularity”.
Lebih lanjut, Iwan menambahkan, “Sertifikat tersebut mencakup keseluruhan station/kantor cabang domestik Garuda Indonesia dalam menangani keterlambatan penerbangan sesuai dengan standar internasional”.
“Garuda Indonesia sebenarnya telah memiliki standar manual dalam penanganan keterlambatan penerbangan, namun implementasi ISO 9001:2015 diterapkan guna menambah tingkat kepercayaan para pengguna jasa terhadap kualitas safety Garuda Indonesia sebagai core value Perusahaan”, kata Iwan.
Garuda Indonesia pertama kali menerima sertifikat ISO 9001:2015 pada bulan Desember tahun 2015 dan menjadi maskapai domestik pertama yang mendapatkannya. Terdapat beberapa syarat utama yang harus dipenuhi dalam rangka pemenuhan sertifikasi, beberapa di antaranya adalah proses audit dilakukan terlebih dahulu oleh tim auditor internal Garuda Indonesia yang telah lulus sertifikasi International Registered Certified Auditor (IRCA).
Setelah seluruh program berjalan sesuai dengan standar yang berlaku, barulah pihak British Standard Institute melaksanakan proses sertifikasi untuk mengetahui efektivitas implementasi dari delay management.
Adapun sertifikasi yang didapatkan berlaku selama kurun waktu 3 (tiga) tahun, setiap tahunnya akan terus dipantau melalui surveillance audit untuk mempertahankan Sertifikasi ISO 9001:2015 tersebut.
Hingga kini dampak positif adanya sertifikat sistem manajemen mutu pada delay management, terlihat dari pencapaian kinerja Perusahaan yang mampu meraih capaian OTP tahunan tertinggi di dunia yaitu sebesar 91,6 persen serta menjadi satu-satunya maskapai asal Asia Tenggara yang menerima predikat 5-Star On Time Performance (OTP) dari OAG Flightview dengan catatan OTP di atas 90 persen.(helmi)