Kim Tersinggung Sikap Trump Soal Nuklir, Pertemuan Terancam Gagal
Kamis, 17 Mei 2018, 13:54 WIBBisnisnews.id - Pertemuan bilateral Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada 12 Juni 2018 mendatang terancam batal.
Alasannya, Kim Jong Un tersinggung dengan sikap Trump yang tengah latihan perang dengan Korea Sealatan, dimana Trump meminta secara sepihak agar Korea Utara membongkar program sennata nuklirnya.
"Belum ada keputusan, kami juga belum mengetahui sama sekali, kami harus meninjau terlebih dulu," ujar Trump saat usai bertemu dengan Presiden Uzbekistan Shevket Mirziyoyev. Trump mengatakan, akan mengikuti perkembangan mengenai nasib pertemuannya dengan Kim
"Apa yang akan terjadi" setelah adanya ancaman pembatalan pertemuan tersebut. Korut sebelumnya pada hari Rabu (16/5), mengancam akan membatalkan pertemuan dengan AS dan menyinggung mengenai latihan militer yang sedang berlangsung antara AS-Korea Selatan, serta memprotes permintaan AS untuk pembongkaran "sepihak" program senjata nuklirnya.
Trump menegaskan bahwa ia sangat mengharapkan pertemuan pada 12 Juni mendatang sukses, karena usaha dan itikad baik Korut untuk membebaskan tahanan AS sangat di apresiasi.
"Kami akan melakukan hal yang terbaik untuk mencapai pertemuan tersebut, kami juga tidak akan mundur dari pertemuan itu. Dengan adanya pertemuan tersebut, denuklirisasi akan terwujud," ujar Bolton dalam wawancara dengan Fox News.
Sebelumnya dalam sebuah pernyataan pers, Wamenlu Korut, Kim Kye-gwan mengatakan permintaan pejabat AS untuk proses denuklirisasi ala Libya adalah "pada dasarnya merupakan manifestasi dari (sebuah) langkah yang sangat menyeramkan" untuk membuat Korut menjadi "The Next Libya and Iraq", yang hancur karena negaranya dilucuti. (Ari)