Korut Beberkan Rencana Detil Serang Guam
Jumat, 11 Agustus 2017, 00:44 WIBBisnisnews.id - Korea Utara telah mengumumkan rencana terperinci peluncuran rudal balistik ke wilayah Guam AS. Jika dilakukan, ini akan menjadi peluncuran rudal paling provokatif sampai saat ini.
Pengumuman pada hari Kamis (10/8/2017) memperingatkan bahwa Korut sedang menyelesaika rencana menembakkan empat misil Hwasong-12 ke Jepang dan memasuki perairan di sekitar pulau kecil tersebut, yang menampung 7 ribu personil militer AS di dua basis utama dan berpenduduk 160 ribu orang.
Dikatakan rencana untuk menyerang perairan 30 sampai 40 kilometer dari pulau tersebut, akan dikirim ke pemimpin Kim Jong Un dalam waktu sekitar seminggu atau lebih.
Korea Utara sering menggunakan retorika lewat peringatan tindakan militer. Umumnya mengancam dengan bahasa bahwa mereka tidak akan menyerang Amerika Serikat kecuali jika telah diserang terlebih dahulu atau AS menentukan serangan akan segera terjadi.
Rencana yang dilaporkan sangat spesifik, menunjukkan bahwa ini sebenarnya merencanakan peluncuran.
Laporan tersebut mengatakan bahwa roket Hwasong-12 akan terbang di sekitar prefektur Shimane, Hiroshima dan Koichi di Jepang dan melakukan perjalanan 1.065 detik sebelum mencapai perairan 30 sampai 40 kilometer dari Guam. Dikatakan bahwa Pasukan Strategis Angkatan Darat Korut akan menyelesaikan rencana tersebut sampai pertengahan Agustus, disampaikan pada Kim Jong Un dan menunggu perintah lebih lanjut.
"Kami terus mengamati pidato dan perilaku A.S.," katanya dikutip dari Associated Press.
Langkah seperti itu tidak hanya sekedar peluncuran uji coba, tapi demonstrasi kemampuan militer yang dengan mudah dapat menyebabkan konsekuensi parah.
Militer Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara akan menghadapi ketegasan dan kekuatan Washington dan Seoul. Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera mengatakan bahwa serangan rudal ke wilayah AS akan menjadi keadaan darurat nasional Jepang karena akan mengancam eksistensi Jepang sebagai negara.
Jika Korea Utara benar-benar melaksanakannya, yang jelas akan menimbulkan ancaman potensial ke wilayah AS dan menempatkan Amerika Serikat dalam situasi yang jauh lebih rumit daripada sebelumnya
Hwasong-12, yang diungkap untuk pertama kalinya dalam pawai militer pada bulan April adalah rudal balistik jarak menengah yang diyakini memiliki radius lebih dari 3.700 kilometer. Peluncur bisa dikendalikan dari ponsel, sehingga sulit untuk dideteksi dan dihancurkan di daratan. (marloft)