Korut Siap Gempur Balik Amerika
Minggu, 16 April 2017, 02:40 WIBBisnisnews.id - Suara resmi pemerintah Korea Utara menegaskan kembali kesiapannya untuk berperang dengan Amerika Serikat. Dengan menuduh Presiden AS, Donald Trump telah menciptakan lingkaran setan ketegangan di Semenanjung Korea, Korut yakin bisa menghantam daratan AS dalam hitungan singkat.
Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, pada hari Jumat menyalahkan Presiden Donald Trump untuk membangun sebuah "lingkaran setan" ketegangan di Semenanjung Korea, mengatakan bahwa "agresif" tweet yang "membuat masalah."
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan The Associated Press di Pyongyang, Wakil Menteri Han Song Ryol juga memperingatkan AS yang memprovokasi Korea Utara secara militer.
"Kami siap berperang jika mereka (AS) menghendaki begitu," katanya. "Jika AS melakukan manuver militer yang sembrono maka kami akan menghadapinya dengan serangan dari DPRK," kata Han, merujuk ke Korea Utara dengan nama resmi, Republik Rakyat Demokratik Korea.
"Kami punya penangkal nuklir yang kuat dan kami pasti tidak akan diam untuk dalam menghadapi serangan AS."
Berbicara melalui seorang penerjemah yang disediakan oleh kementerian luar negeri, Han tenang dan sopan tapi kuat di seluruh wawancara selama 40 menit.
Ketegangan makin meningkat di Semenanjung Korea setelah AS mengirimkan kapal induk ke perairan Korea. AS melakukan latihan militer terbesarnya bersama Korea Selatan.
Sementara itu, Pyongyang baru saja meluncurkan sebuah rudal balistik dan beberapa ahli mengatakan bisa disusul dengan uji coba nuklir lain kapan saja.
"Kantor pusat kami yang akan memutuskan," kata Han menjawab kemungkinan uji coba nuklir keenam Korea Utara. "Pada suatu waktu dan di tempat di mana markas anggao perlu, itu akan berlangsung."
Banyak pengamat Korea Utara percaya Korea Utara memiliki hulu ledak nuklir yang layak dan rudal balistik yang mampu menghantam daratan AS.
Han, bagaimanapun, mengatakan Korea Utara menyalahkan Trump dan AS untuk ketegangan yang meningkat. Ia menyebutkan, itu bukan hanya dipicu oleh latihan militer AS-Korea Selatan dengan penyebaran kapal induk, USS Carl Vinson. Pemicu lainnya, disebut Han, tweet Trump yang diposting Selasa lalu di mana ia mengatakan Korut "mencari masalah.
"Trump juga menyatakan bahwa jika China tidak melakukan tindakan untuk mengendalikan ambisi nuklir Pyongyang, AS bisa mengatasinya. Trump selalu membuat provokasi dengan kata-kata yang agresif," kata Han. "Jadi itu sebabnya. Ini bukan DPRK tetapi AS dan Trump yang membuat masalah."
Latihan militer tahunan yang dilakukan AS dan Korsel secara konsisten telah membuat marah pihak Utara. Korut menuduh latihan untuk invasi.
Washington dan Seoul menyangkal tudingan itu, Tetapi latihan yang merapkan aksi "pemenggalan kepala serangan" yang bertujuan ke pemimpinan Utara itu telah mengipasi kemarahan Pyongyang.
"Selama ancaman nuklir dan pemerasan datang dengan latihan militer, kami akan meneruskan dengan meningkatkan pertahanan nasional kami, Intinya kami siap menumpuksenjata nuklir," kata Han. "Apa pun yang berasal dari AS, kami akan mengatasinya. Kami sepenuhnya siap untuk menanganinya."
Secara lahiriah, ada beberapa tanda-tanda kekhawatiran di Korea Utara meskipun kembali ke masalah politik. Negara ini bersiap-siap untuk liburan terbesar tahun ini, ulang tahun ke-105 kelahiran mendiang Kim Il Sung, pendiri negara dan kakek pemimpin Kim Jong Un ini.
Saat perayaan ulang tahun, Sabtu, Korut dapat mengabarkan pada dunia dengan melihat beberapa gudang nuklirnya. Korut diharapkan memamerkan rudal terbarunya dalam parade militer saat acara tersebut berlangsung. (Gungde Ariwangsa)