Korut Siap Luncurkan Rudal Jelang Latihan AS - Korsel
Sabtu, 14 Oktober 2017, 13:31 WIBBisnisnews.id - Korea Utara diyakini sedang bersiap untuk peluncuran rudal balistik menjelang latihan angkatan laut gabungan yang akan datang oleh AS dan Korea Selatan, sebuah laporan berita mengatakan pada hari Sabtu 14 Oktober mengutip sumber pemerintah.
Angkatan laut AS mengatakan pada hari Jumat 13 Oktober bahwa kapal induk AS akan memimpin latihan tersebut minggu depan.
Langkah tersebut kemungkinan akan merugikan Pyongyang yang sebelumnya menanggapi dengan marah.
Harian Donga Ilbo, mengutip sumber pemerintah, mengatakan bahwa gambar satelit menunjukkan rudal balistik yang dipasang pada peluncur dibawa keluar dari hanggar dekat Pyongyang dan di Provinsi Phyongan Utara.
Pejabat militer AS dan Korea Selatan menduga Korut mungkin bersiap untuk meluncurkan rudal yang mampu mencapai wilayah AS, kata surat kabar tersebut.
Ini bisa jadi antara rudal balistik antar-benua Hwasong-14 (ICBM) yang jangkauannya bisa meluas ke Alaska, atau Hwasong-12 rudal jarak menengah yang akan menuju wilayah Guam Pasifik AS, kata laporan tersebut.
Kemungkinan lain adalah bahwa Korut mungkin sedang bersiap menguji ICBM Hwasong-13 yang baru, memiliki jangkauan maksimum lebih panjang daripada dua rudal lainnya dan berpotensi mencapai Pantai Barat AS.
Latihan gabungan yang dipimpin oleh pesawat induk USS Ronald Reagan datang setelah perangkat keras militer AS meluas di semenanjung Korea dalam beberapa hari ini, mengikuti serangkaian rudal dari Pyongyang.
Pada hari Jumat 13 Oktober, kapal selam bertenaga nuklir USS Michigan tiba di pelabuhan selatan Korea Selatan di Busan, beberapa hari setelah kapal selam bertenaga nuklir lainnya USS Tuscon meninggalkan Korsel setelah lima hari kunjungan.
Awal pekan ini, AS menerbangkan dua jet pembom supersonik di atas semenanjung Korea, dalam latihan penerbangan gabungan malam pertama dengan Jepang dan Korea Selatan.
Ancaman aksi militer AS Donald Trump terhadap Pyongyang telah memicu ketakutan akan konflik di semenanjung Korea.
Namun intervensi militer terhadap Korea Utara akan memiliki konsekuensi yang menghancurkan, kata kepala NATO Jens Stoltenberg dikutip dari AFP, setelah Trump mengatakan bahwa usaha diplomatik telah gagal. (marloft)