KPLP Siagakan Kapal Patroli , Mencari Satu ABK Yang Hilang
Rabu, 21 Februari 2018, 16:38 WIBBisnisnews.id - Dua Kapal Patroli KPLP milik Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Palembang terus siaga dan masih melakukan pencarian satu orang Anak Buah Kapal (ABK) yang hilang akibat kandasnya kapal KM. Kayong Utara di perairan pelabuhan Tanjung Api-Api pada Selasa dinihari (20/2/2018) pukul 05.30 WIB.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Capt. Jhonny R. Silalahi mengatakan seluruh penumpang kapal KM Kayong Utara dipastikan selamat dan berhasil dievakuasi seluruhnya, namjn ada satu ABK (oiler) yang belum ditemukan.
"Kapal patroli KPLP KN.422 dan KN. 472 bersama dengan TNI AL Lanal Palembang, Basarnas, Polair serta anggota KPLP wilker Tanjung Api-Api KSOP Palembang terus melakukan pencarian satu orang yang belum ditemukan," kata Jhonny melalui keterang tertulisnya, Rabu (21/2/2018).
Sebelumnya diberitakan bahwa kapal KM. Kayong Utara yang berlayar dari Pelabuhan Muntok menuju Pelabuhan Tanjung Api-Api Palembang mengalami kandas dengan jarak 2 mil dari dermaga Pelabuhan Tanjung Api-Api ke Timur pada hari Selasa (20/2) pukul 05.30 WIB.
Kapal KM. Kayong Utara milik PT. Atosim Lampung Pelayaran membawa 12 orang penumpang (10 dewasa dan 2 anak-anak) dan 9 orang ABK (termasuk Nakhoda), mengangkut muatan kendaraan truk sedang sebanyak 8 unit, kendaraan kecil (1 unit) dan sepeda motor (2 unit).
Kapal KM. Kayong Utara berbendera Indonesia dengan ukuran 130 GT yang dinakhodai Achmad Wurry Priyoto merupakan kapal angkutan penumpang (Ro-Ro).
"Akibat kapal mengalami kandas sehingga ada kebocoran menyebabkan Kapal akhirnya tenggelam," kata Jhonny.
Terkait kecelakaan itu Jhonny mengingatkan semua pihak khususnya para nakhoda agar selalu berhati-hati di setiap melakukan pelayaran dan mengutamakan keselamatan pelayaran.
"Saya mengapresiasi Nakhoda kapal dan ABK-nya yang telah menjalankan prosedur penyelamatan penumpang sesuai aturan keselamatan sehingga seluruh penumpang kapal dapat diselamatkan. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa yang akan datang," jelasnya.
Semenyara itu, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Muhidin M.Said menegaskan, akan segera memanggil Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan direktoratnya.
Kemenhub, ungkap Muhidin harus menjelaskan, kenapa kecelakaan transportasi seringkali terjadi. Dia bahkan mengatakan, pihak Kemenhub harus terbuka kepada publik.
Terlebih sekarang ini pemerintah melalui delegasinya tengah berjuang di sidang Sub-Committee on Navigation, Communication, Search & Rescue (NCSR) ke-5 di Markas Besar International Maritime Organization (IMO) pada 19 - 23 Februari 2018 London, Inggris terkait Selat Sunda dan Selat Lombok.
" Ya katanya mengejar pengakuan sebagai poros maritim dunia, ya harus dibenahi. Kami dukung itu, makanya kecelakaan sekecil apapun itu harus dihilangkan dan dijelaskan kepada publik, agar kublik yakin dan percaya" tegasnya.
Kecelakaan seperti ini, lanjutnya menambah panjang keprihatinan. " Harusnya cepat direspon dan cepat diatasi dan tidak boleh terulang," jelasnya. (Syam S)