Kremlin Kurangi Staf Diplomatik Trump, AS Perintahkan Kedutaan Rusia Ditutup
Jumat, 01 September 2017, 09:54 WIBBisnisnews.id - Amerika Serikat tiba-tiba memerintahkan Rusia pada hari Kamis (31/8/2017) untuk menutup konsulat San Francisco dan kantor mereka di Washington dan New York. Washington memberi Moskow waktu 48 jam untuk mematuhi. Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa langkah tersebut merupakan tanggapan terhadap Kremlin yang memaksa pengurangan diplomatik AS di Moskow.
Tindakan Trump sebagai pembalasan atas permintaan Kremlin yang dianggap tidak beralasan dan merugikan. Bulan lalu Moskow memerintahkan Amerika Serikat untuk mengurangi staf diplomatik di Rusia lebih dari separuh menjadi 455 orang, setelah Kongres menyetujui sanksi baru terhadap Rusia.
Anggota parlemen Rusia menggembar-gemborkan tindakan tersebut sebagai fase panas perang diplomatik.
"Amerika Serikat siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut seperlunya dan sesuai," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert. Namun, dia mengatakan bahwa AS tetap berharap kedua negara dapat bergerak menuju hubungan baik dan peningkatan kerja sama.
Duta Besar Rusia, Anatoly Antonov yang baru tiba beberapa jam di bandara AS setelah pengumuman, mendesak untuk hati-hati dan profesionalisme.
"Kami tidak membutuhkan tekanan histeris," kantor berita Rusia mengutip Antonov.
Penutupan konsulat mungkin merupakan tindakan diplomatik paling drastis Amerika Serikat terhadap Rusia sejak tahun 1986, dimana menjelang akhir Perang Dingin mereka mengusir diplomat masing-masing satu sama lain.
Kedua negara telah bentrok dengan perang di Ukraina dan Suriah, lali ada tuduhan Amerika bahwa Rusia mencampuri pemilihan AS pada 2016 untuk meningkatkan peluang kemenangan Presiden Donald Trump. Investigasi berlanjut apakah kampanye Trump berkolusi dengan Moskow.
Pada hari Sabtu 2 September, Rusia harus menutup konsulat dan tempat tinggal resmi di San Fransisco. Meskipun Rusia boleh mempertahankan konsulat New York dan Washington, namun misi dagang di kedua kota tersebut harus ditutup, kata pejabat senior AS.
Pejabat kontra intelijen Amerika telah lama mengawasi dengan seksama pos terdepan Rusia di San Francisco, khawatir para diplomat dikirim ke konsulat untuk terlibat spionase. Akhir tahun lalu AS menendang keluar beberapa orang Rusia yang ada di sana sebagai respons akibat campur tangan dalam pemilihan.
AS tidak mengusir pejabat Rusia saat ini. Mereka yang bekerja di konsulat yang ditutup dapat dipindahkan ke tempat lain di Amerika Serikat, kata pejabat senior tersebut. Properti dapat disewakan atau dijual.
Tindakan yang dilakukan dengan sengaja untuk menghukum karena telah melakukan sesuatu adalah apa yang dieskalasi oleh kedua negara sekarang.
Awal bulan ini, Trump didorong Kongres menandatangani undang-undang untuk menaikkan sanksi kepada Rusia. Kremlin membalas dengan AS untuk mengurangi staf kedubes dan konsulat sampai 455 personil.
Rusia mengatakan 755 personil harus pergi. AS tidak pernah memastikan berapa banyak staf diplomatik yang dimilikinya saat ini. Pada hari Kamis (31/8/2017), AS telah memenuhi perintah pengurangan staf menjadi 455, kata beberapa pejabat.
"Amerika Serikat berharap bahwa setelah pararel dengan keinginan Federasi Rusia, kita dapat menghindari tindakan pembalasan lebih lanjut oleh kedua belah pihak," kata Nauert dari Departemen Luar Negeri.
Dikutip dari AP, kedua negara sekarang memiliki tiga konsulat di wilayah masing-masing dan seolah-olah dengan jumlah diplomat serupa. (marloft)