LEU Mart Solusi Mengusung Ekonomi Kerakyatan
Minggu, 22 Juli 2018, 14:08 WIBLembaga Ekonomi Umat (LEU) adalah jawaban atas kegelisahan masyarakat marjinal, yang selama ini galau dalam berusaha, bebinis dan mencari kerja. Hampir semua lini sektor bisnis dikuasai kelompok-kelompok kecil masyarakat. terkait fakta-fakta itu, MUI telah menggelar Kongres Ekonomi Umat di Jakarta pada 21-24 April 2017 ....
Bisnisnews.id - Harus diakui bahwa kondisi ekonomi umat Islam di Indonesia saat ini masih berada dalam posisi marjinal atau pinggiran, pada hal mayoritas penduduk negeri ini adalah umat Islam (kurang lebih 85 %).
Baca Juga
Kesenjangan ekonomi sangat jelas kentara, dan umat Islam yang berjumlah 85 persen itu hanya menguasai 20 persen kekayaan negara sementara satu persen warga NKRI menguasai lebih dari 50 persen.
Kondisi ini menjadi perhatian para pemuka agama Islam karena bila kondisi kemiskinan tidak segera dicarikan solusi, dikhawatirkan akan mendorong umat masuk ke dalam tindakan radikal dan terorisme.
Melihat fakta-fakta itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) kemudian mengadakan Kongres Ekonomi Umat di Jakarta pada 21-24 April 2017. Tujuan utama kongres ini adalah memperdayakan ekonomi umat sehingga diharapkan ke depan umat bis amenjadi pemain utama di tanah airnya sendiri.
Ada tujuh rekomendasi dari Kongres Ekonomi Umat 2017. Pertama, menegaskan sistem perekonomian nasional yang adil, merata, dan mandiri dalam mengatasi kesenjangan ekonomi. Kedua, mempercepat redistribusi dan optimalisasi sumber daya alam secara arif dan berkelanjutan. Ketiga, memperkuat sumber daya manusia yang kompeten dan berdaya saing tinggi berbasis keunggulan ipteks, inovasi, dan kewirausahaan (entrepreneurships). Keempat, menggerakkan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah menjadi pelaku usaha perekonomian nasional. Kelima, mewujudkan mitra sejajar usaha besar dengan koperasi, UMKM dalam sistem produksi dan pasar terintegrasi. Keenam, pengarusutamaan ekonomi syariah (Islam) dalam perekonomian nasional, tetap dalam bingkai nasional, dan global. Ketujuh, membentuk Komite Ekonomi Nasional Umat untuk mengawal arus ekonomi baru perekonomian Indonesia.
Lembaga Ekonomi Ummat (LEU) adalah salah satu tindak lanjut dari kongres ekonomi Umat 2017, dibentuk untuk menterjemahkan hasil Kongres Ekonomi Umat tersebut.
LEU fokus pada program :
Tahap 1
Mendirikan Gerai LEU Mart sebanyak-banyaknya sebagai jalur distribusi dan pemasaran. LEU Mart adalah merk Usaha Bisnis Retail, singkatan dari Lembaga Ekonomi Umat Mart.
Tahap 2
Pembinaan, pelatihan dan pendampingan UMKM sehingga menjadi usaha yang berkembang.
Kenyataan bahwa banyak warung tradisional yang tidak bisa bertahan karena persaingan, khususnya dengan bermunculannya mini market-mini marke? yang dikelola secara modern. Persoalan yang dihadapi warung tradisional pada umumnya adalah :
a. Butuh modal besar;
b. Harga lebih tinggi karena diperoleh bukan dari pabrik langsung;
c. Sistem transaksi, inventory, keuangannya masih manual.
LEU Mart adalah jawaban untuk mewujudkan keinginan masyarakat memiliki bisnis ritel modern dengan modal kecil, resiko kecil namun keuntungan besar melalui penerapan sistem transkasi, inventory, keuangan berbasis IT berdasarkan akad syariah.LEU Mart memberikan kemudahan untuk menjadi pelaku bisnis ritel modern secara cepat yang diharapkan dapat memberdayakan, membangun dan memperkuat ekonomi Umat di seluruh Nusantara. Semoga …. (Uus Sumirat)