Lima Bandara Jadi Penentu, AP I Optimis, Bisa Mengantongi Laba Rp.1 Triliun di Akhir Tahun
Rabu, 30 Agustus 2023, 19:09 WIBBISNISNEWS.id - Angkasa Pura I optimis, mampu mencetak laba bersih sebesar Rp 1 triliun hingga akhir tahun 2023, dengan mengandalkan limaa bandara Utara berstatus internasional.
Lima bandara andalan yang dinilai mampu mendorong pertumbuhan pendapatan, ialah Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Juanda Surabaya , Lombok, Yogyakarta dan Sentani.
Namun dari lima bandara andalan tersebut, menurut Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi, adalah bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, dengan kontribusi hingga 49 persen.
" Pastinya Bali, menjadi andalan utama, dengan kontribusi ke pendapatan perusahaan hingga 49 persen, diikuti Juanda Surabaya," ungkap Faik, pada acara Media Gathering Angkasa Pura I di Jakarta,
Rabu (30/8/2023).
Dia optimis, angka itu bisa terlampaui, kendati pada semester I laba yang diraih hanya pada kisaran Rp 44 miliar. Karena sumber pendapatan, selain di aero juga ada pendapatan non aero yang ikut mendorong terwujudnya pendapatan.
Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko AP Yudi Riskiyardi Darun menambahkan, dari sisi non Aero, sumber pendapatan yang menjadi andalan adalah pergudangan dan bisnis pendukung lainnya yang dikelola oleh PT Angkasa Pura Logistik.
Pastinya, kata Yudi, ada lima anak usaha, namun Angkasa Pura Logistik (APL) yang paling diandalkan." Angkasa Pura Logistik ini kedepannya cukup menjanjikan, karena logistik akan terus bertumbuh," jelasnya.
Anak usaha AP I yang lainnya yang juga diandalkan memberikan kontribusi adalah PT angkasa Pura Hotel (APH). Bisnis utama yang dijalankan adalah pengelolaan hotel di bandara-bandara.
Sebut saja seperti penyediaan hotel kapsul yang berkolaborasi dengan PT. Krisna Graha Primatama yang merupakan salah satu operator hotel kapsul pertama di Indonesia.
Pada semester I/2023, AP I membukukan laba bersih sebesar Rp.448 miliar. Arus penumpang di 15 bandara mencapai 45,3 juta penumpang.
Angka ini tumbuh signifikan atau sebesar 78 persen dibanding periode yang sama tahun 2022 tercatat sebanyak 25,4 juta penumpang.
Berdasarkan data-data tersebut, ungkap Faik, dalam lima bulan kedepan atau sampai akhir tahun 2023, terjadi kenaikan signifikan atau dua kali dari perolehan semester I/2023.
" Karena itulah kami optimis,di akhir tahun akan membukukan laba bersih sebesar Rp 1 Triliun," jelasnya.
PASCA PANDEMI
Penerapan transformasi berkelanjutan perusahaan yang dilakukan sejak 2022 melalui empat pilarnya " business turnaround, organization and culture, financial restructuring, dan digitalization, seluruh target akan terwujud.
Melalui program empat pilar itu, kinerja perusahaan tumbuh, usai dihantam badai pandemi Covid-19 selama tiga tahun.
Puncak capaian pendapatan sebesar Rp 8,63 triliun pada 2019 mengalami penurunan hingga 63npersen pada 2021 sebesar Rp 3,21 triliun.
Faik mengatakan, volatilitas industri aviasi saat itu membuat perusahaan menyusun inisiatif transformasi untuk mendukung pemulihan bisnis seperti cost leadership, revenue enhancement, dan penundaan investasi.
Transformasi bisnis AP1 dibentuk atas dasar visi perusahaan yaitu “Connecting the world beyond airport operator with Indonesian experience”_ yang diturunkan menjadi target-target strategis, baik dari aspek keuangan maupun operasional untuk mendukung perusahaan mencapai Rebound to Win.
Perlahan tapi pasti, melalui tranformasi perusahaan, peningkatan kinerja AP1 mulai mencapai atau bahkan melebihi target yang telah ditentukan perusahaan untuk periode 2022-2027.
Pada periode Januari-Juli 2023, total pendapatan mencapai Rp 5,21 triliun atau meningkat 75 persen dan EBITDA mencapai Rp 2,32 triliun atau naik 224 persen dibandingkan periode yang sama dari tahun lalu.
Dengan perolehan tersebut, perusahaan pun berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 448 miliar di periode Januari-Juli 2023.
Dalam kegiatan media gathering itu, Direktur Utama AP1 Faik Fahmi, didampingi Direktur Operasi Indah Preastuty, Direktur Teknik Lukman F. Laisa, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Yudi Rizkyardie Darun, Direktur Komersial dan Pelayanan Dendi T. Danianto, serta Direktur Human Capital Israwadi . (syam)