Maskapai Penerbangan Diingatkan Tidak Menjual Tiket Terlalu Tinggi
Jumat, 07 Desember 2018, 07:47 WIBBisnisnews.id - Memteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memgingatkan operator penerbangan sipil yang melayani di kawasan Timur Indonesia, untuk tidak menjual tiket pesawat dengan harga tinggi.
"Harga tiket harus disesuaikan dengan kemampuan masyarakat, sehingga saudara-saudara kita yang ada dibkawasan itu bisa menikmati transportasi udara," kata Menhub Budi saat membuka Rapat Koordinasi Teknis Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, Kamis malam (6/12/2018) di Jakarta.
Dalam acara itu juga ditandatangani safety commitmen dengan seluruh operator penerbangan sipil, pengelola bandara dan Airnav Indonesia.
Kata Menhub, komitmen yang sudah ditandatangani harus dijalankan. "Bagi kami, keselamatan adalah harga mati yang tidak boleh ditawar-tawar," tegasnya.
Pembangunan infrastruktur transportasi udara, tutur Menhub, adalah upaya strategis pemerintah dalam mewujudkan konektivitas di seluruh wilayah Indonesia.
Ini artinya, pemerintah peduli dengan rakyatnya. Tapi juga harus didukung oleh maskapai, karena bandara yang dibangun harus diterbangi pesawat.
Dalam mengembangkan konektivitas di seluruh wilayah di Indonesia, tidak bisa seluruhnya ditanggung pemerintah. Diperlukan peran swasta nasional, BUMN maupun asing untuk berinvestasi.
"Kalau ada bandara dikelola swasta, bukan berarti pemerintah menjual bandara itu, tapi dikerjasamakan dan akan kembali lagi kepada pemerintah," tuturnya.
Infrastruktur transportasi udara harus terus dikembangkan untuk mewujudkan tercapainya konektivitas di seluruh wilayah Indonesia. Sebagai negara kepulauan, transportasi udara sangat ideal untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Seperti diketahui, pertumbuhan penumpang dan kargo pada transportasi udara sejak tahun 2001 sampai 2018 mengalami pertumbuhan signifikan. Indonesia adalah salah satu negara yang tingkat pertumbuhan penumpang udaranya cukup tinggi di dunia setelah China dan Amerika Serikat.
Menhub mencontohkan, tahun 2015 penumpang yang diangkut baru 116 juta penumpang, meningkat menjadi 128 juta penumpang pada 2016 dan kargo udara 1.3 juta ton.
"Sekarang pemerintah menawarkan bandara di Labuan Bajo untuk dikembangkan. Silahkan kalau ada swasta, BUMN mauoun asing yang mau berinvestasi," tutur Menhub
Pemerintah juga akan terus membangun bandara-bandara di kawasan Tinur Indonesia, tengah dan kawasan Barat. " Kami juga akan membangun bandara di Sukabumi Jawa Barat, agar masyarakat Sukabumi merasakan trasportasi udara," tuturnya. (Syam S)