Membela Diri Tapi Kena Sanksi, Sikap Uni Eropa Dinilai Sembrono dan Terlalu Memihak Israel
Kamis, 25 April 2024, 12:44 WIBBISNISNEWS.id -Negara-negara di Uni Eropa makin sembrono dengan perluas sanksi kepada Iran, setelah negara tersebut menjelaskan alasan melakukan penyerangan balasan terhadap Israel beberapa waktu lalu.
Sikap Uni Eropa yang secara terang-terangan membela habis-habisan Israel itu ditunjukan sukapnya pada pertemuan menteri luar negeri Uni Eropa 22 April 2024 yang sepakat untuk menjatuhkan sanksi terhadap Iran.
Times of Israel melaporkan, para menteri luar negeri Uni Eropa iyu
menyetujui perluasan sanksi terhadap Iran berupa pembatasan tekspor senjata Teheran, baik drone atau rudal apa pun ke proksi Iran dan Rusia.
Sementara Israel sendiri yang melakukan kesalahan menyerang kompleks kedutaan besarnya di Damaskus.
Harusnya yang diberikan sanksi itu ialah Israel yang dengan sembrono melakukan pengeboman, bukan malah memberikan sanksi Iran.
Terhadap sikap Uni eropa tersebut, Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian mengingatkan , agar Uni Eropa melihat permasalahan secara utuh, karena yang dilakukan Iran terhadap Israel adalah upaya membela diri.
Hossein juga mengingatkan Uni Eropa agar mempelajari terlebih dahulu sebelum bertindak dan jangan bersikap sembrono.
Dalam serangan balik yang dilakukan Iran tersebut, Iran menyerang dengan mekuncurkan 300 drone dan rudal ke Israel sebagai bentuk pembelaan diri, atas sikap sembrono Israel yang mengebom kompleks kedutaan besarnya di Damaskus.
Iran adalah negara yang tidak pernah takut perang, jangan sampai ada serangan lanjutan yang dilakukan Iran kepada Israel yang telah mengusiknya, dan menyerang membabi buta jalur Gaza yang menewaskan puluhan ribu anak-anak dan perempuan.
Apa yang dilakukan Iran terhadap Israel hanya peringatan, agar Israel tidak bersikap sembrono dan menganggap remeh negara lain (Iran).
Iran sendiri sampai saat ini masih bersabar dengan tidak meluncurkan persenjataan canggihnya untuk menggempur Israel.
Yang perlu diingat Israel adalah, ketika Iran kehilangan kesabarannya, karena selalu diusik Israel, maka Iran dengan mudah akan meratakan Tel Aviv.
Seperti diberitakan sebelumnya, serangan Iran ke Israel menggunakan drone kamikaze berjenis Shahed-136. Pesawat Nirawak itu meluncur dengan kecepatan sekitar 185 km per jam.
Ini adalah serangan pemula yang biasa-biasa saja bagi Iran dan bukan senjata canggihnya. Drone itu sengaja diluncurkan dengan suara bising, sehingga mudah dideteksi .
Padahal, kalau mau menyerang serius, Iran bisa meluncurkan pesawat yang lebih canggih yakni Shahed-238 yang sampai saat ini masih tersimpan dan belum digunakan.
Informasi berbagai sumber bahkan menyebutkan Shahed-238 dilaporkan sebenarnya berkecepatan 509 km per jam bahkan bisa mencapai 80p.Pesawat itu memiliki lapisan yang mungkin bisa menyerap sinyal radar.
(*/syam)