Menhub Budi Dicuekin Anak Buahnya Selama Tiga Tahun
Selasa, 17 Desember 2019, 16:52 WIBBisnisNews.id - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memgaku dirinya dikerjain anak buah dan pengusaha angkutan soal pengelolaan pelayanan tiket online di Terminal Pulo Gebang Jakarta Timur.
Dikatakan, omongannya selama ini hanya dianggap angin lalu saja, padahal yang diperintahkan untuk kepentingan umum. Agar pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih baik.
" Kalau saya bisa marah, itu marah sekali. Saya masih menghargai lah gak mau teriak-teriak didepan umum. Saya sudah tiga tahun minta kepada semua pihak, termasuk BPTJ, Dishub soal pembelian tiket via online," kata Menhub Budi, dalam sambutannya pada acara Penganugrahan Penilaian Manajemen Keselamatan Penyelenggara Jasa Angkutan 2019, Selasa (17/12/2019).
Baca Juga
INFRASTRUKTUR PERKERETAAPIAN
Pemerintah Memberikan Ruang Investasi di Sektor Angkutan Umum Massal Berbasis Rel
PELAYANAN PUBLIK
Momen Mudik Lebaran dan PO.Bodong, Ini Penyataan Keras Ketua IPOMI
PELAYANAN PUBLIK
Kena Sentil Menhub Budi, Soal Program Tol Laut, Ini Janji Dirjen Hubla Pada Awak Media
Terminal Pulo Gebang itu di nilai Menhub Budi, selain pelayanannya tidak bagus, semrawut dan kotor, juga transaksi pembelian tiket bus masih manual dam buruk.
Kendati demikian, Menhub Budi juga menyebutkan ketika dirinya meninjau terminal bus yang pembangunannya menghabiskan anggaran Rp 450 miliar tersebut, ternyata dari seluruh rute yang ada, hanya bus yang jurusan Majalengka menggunakan pelayanan online.
Dalam ungkapan kekecewaannya itu Menhub Budi juga menyampaikan, tiket ke Majalengka yang sudah dibeli, busnya tidak ada di terminal, ternyata bus-bus itu masuk ke terminal gelap tidak ke Bantar Gebang.
"Bus itu datangnya telat, harusnya jam 11.30 tapi saat datang bus dalam keadaan kotor dan tidak ada penumpang, bus-bus ternyata punya terminal sendiri diluar terminal resmi," tururmya.
Bus-bus itu, lanjut Menbub Budi, sebenarnya tidak pernah berangkat berangkat dari terminal Pulo Gebang tapi dari terminal bayangan.
" Artinya, selama tiga tahun omongan saya dianggap angin saja. Kan kalo kita ingin bikin bus itu bagus kan sederhana busnya diperbaiki," jelasnya.
Menteri Perhubungan mengaku hanya ingin melaksanakan visi dan misi sesuai perintah Presiden. " Artnya apa komitmen dari Pak Presiden agar kita lebih hebat jangan kaya tahun kemarin. Jadi saya harapkan lebaran nanti pelayanan pembelian tiket dilakukan secara online," tegasnya.
Sementara itu Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengakui soal belum adanya pelayanan tiket online. Namun di juga menjelaskan, terminal Pulo Gebang milik Pemda DKI dan bukan tanggungjawab pemerintah pusat.
Namun demikian, pihaknya akan membuat aplikasi untuk pelayanan tiket online. Melalui aplikasi itu, masyarakat bisa membeli tiket secara online. (Valen/Ari)