Menhub Pertanyakan Masih Tingginya Overstay di Tanjung Priok
Selasa, 03 April 2018, 19:51 WIB
Bisnisnews.id - Barang overstay lebih tiga hari di pelabuhan dan masih tingginya biaya logistik, kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi harus dicari alasannya. Padahal, sudah diterapkan tarif progresif, namun tidak banyak pengaruhnya.
Di Pelabuhan Tanjung Priok, barang overstay rata-rata mencapai 30 persen. Menurut Menhub Budi, waktu berbanding lurus dengan pembiayaan, oleh karena itu standar tiga hari tetap menjadi pegangan, terutama di Tanjung Priok, dimana kegiatan ekspor - impor mencapai 50 persen.
"Kenapa begitu, apakah pemilik barang memang tidak punya tempat, apakah akan muncul double pembiayaan (double handling) kalau barang dikeluarkan, atau sengaja diletakan di situ. Jawaban dari pertanyaan ini yang harus dicari," tutur Menhub, saat menghadiri acara Forum Logistic dengan tema Dwelling Time : 'Meningkatkan atau Menurunkan Biaya Logistik?' di Jakarta, Selasa (3/4/2018).
Terkait pembiayaan yang masih mahal Menhub telah menginstruksikan kepada PT. Pelindo memberikan harga khusus kepada kapal-kapal besar yang diberlakukan secara progresif dan akan melakukan invetarisasi jika ditemukan pembiayaan yang masih mahal.
“Kita akan cari lagi sebenarnya apalagi yang membuat biaya itu tetap mahal, berkaitan dengan keharusan pelabuhan untuk memberikan harga khusus saya sudah memberikan instruksi kepada PT. Pelindo untuk memberikan harga khusus," tuturnya.
Harga khusus tersebut kata Menhub Budi telah diberikan kepada kapal-kapal ukuran besar yang tarifnya diberlakukan secara progresif. " Selanjutnya Kementerian Perhubungan akan lakukan inventarisasi lagi jika ternyata masih mahal,” tuturnya.
Dijelaskan, evaluasi yang dilakukan Kementerian Perhubungan sudah berjalan dengan baik, namun diakui masih terdapat permasalahan yang ada dan harus segera dicari jalan keluarnya.
“Apa yang sudah dilakukan oleh Kementerian Perhubungan sudah berjalan dengan baik, oleh karenanya kedepan ini kita akan realisasi tentang permasalahan yang ada. Katakanlah ada yang bilang kurang transparan, barang yang overstay dan mengenai harga yang mahal kita akan lihat. Jadi kalau minimal tiga hal tersebuti bisa kita selesaikan pasti hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan dari stakeholder terkait akan berkurang,” pungkas Menhub Budi.
Pada sisi lain, Menhub Budi menjelaskan, Presisen selaku mengatakan pertumbuhan ekonomi dapat didorong dengan dua cara. Yaitu, meningkatkan ekspor dan investasi. Karena itu harus terus berelaborasi dengan stakeholder untuk meninggenjit kinerja pelabuhan yang ada.
“Presiden selalu mengatakan untuk pertumbuhan itu adalah ekspor dan investasi, bicara tentang suatu produktivitas atau murahnya suatu pelabuhan maka itulah menjadi suatu hal yang dibutuhkan untuk meningkatkan ekspor. (Syam S)