Milisi Kurdi Berharap Bantuan Suriah, Menghakau Pasukan Turki
Jumat, 23 Februari 2018, 14:04 WIBBisnisnews.id - Tidak mampu melawan pasukan Turki, Milisi Kurdi Suriah Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) atau dikenal Pasukan Peshmerga berharap dukungan penuh tentara Suriah untuk menghalau Turki
Juru bicara YPG Nouri Mahmoud kepada Reuters mengatakan, tentara Suriah harus menjalanan tugasnya melindungi perbatasan Suriah.
YPG sendiri telah meninggalkan Aleppo utara yang kemudian diambil alih pemerintah Suriah.
"Kelompok-kelompok yang beraliansi dengan pasukan Suriah sudah masuk ke Afrin, tetapi bukan dalam kuantitas atau kapasitas untuk menghentikan pendudukan Turki," kata Nouri.
Milisi-milisi pro-Suriah sudah tiba di Afrin Kamis malam untuk memenuhi permintaan YPG kepada pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Ratusan pejuang ditempatkan di garis depan Afrin untuk memerangi pasukan Turki, kata Mahmoud. Tetapi Assad tidak mengirimkan tentaranya langsung karena bisa menciptakan konfrontasi terbuka dengan Turki.
Turki, pasukan pro Assad dan Kurdi belum lama ini menyatakan bahwa Rusia telah ikut campur menghentikan Damaskus mengirimkan tentara ke Afrin setelah pemerintah Suriah bersepakat dengan pasukan Kurdi Suriah.
Selain bersekutu dengan Assad, Rusia juga bekerja sama dengan Turki yang mendukung pemberontak anti-Assad untuk merundingkan penyelesaian lebih luas dalam konflik itu.
Wakil Perdana Menteri Turki Bekir Bozdag menyatakan percaya tidak ada kesepakaan antara pemerintah Suriah dengan YPG. "Kami punya informasi mereka tidak mencapai kesepakatan," kata Bozdag.
Namun komandan YPG di kantong Aleppo yang dikuasai Kurdi menyatakan pemerintah telah menguasai kembali distrik itu setelah milisi Kurdi ditarik untuk membantu mempertahankan Afrin dari serangan Turki.
Saksi mata dan kelompok pemantau perang menyatakan pasukan pemerintah Suriah telah masuk ke kantong Kurdi di Aleppo itu.
Assad berulang kali mengatakan ingin merebut kembali setiap jengkal wilayah Suriah namun negara ini menoleransi penguasaan Kurdi di daerah Sheikh Maqsoud yang bermayoritas Kurdi dan sebagian Aleppo yang direbut YPG dari pemberontak pada akhir 2016.
Baik Assad maupun YPG menganggap Turki sebagai musuh. Turki sendiri adalah salah satu negara besar pendukung pemberontak anti-Assad tetapi kini fokus menyerang milisi Kurdi yang disebut Turki sebagai pijakan bagi pemberontakan PKK di dalam negeri Turki. (Reuters.)