Militer Myanmar Terbukti Atur Serangan
Jumat, 15 September 2017, 19:43 WIBBisnisnews.id - Kelompok hak asasi manusia Amnesty International telah merilis gambar satelit yang menurutnya menunjukkan sebuah serangan yang diatur untuk membakar desa Rohingya di Myanmar barat.
Kelompok mengatakan ini adalah bukti bahwa pasukan keamanan berusaha untuk mendorong kelompok minoritas Muslim ke luar wilayah.
Militer mengatakan bahwa pihaknya memerangi militan dan menyangkal menargetkan warga sipil.
Sekitar 389.000 orang Rohingya telah melarikan diri ke Bangladesh sejak kekerasan dimulai bulan lalu. Mereka telah lama dianiaya di Myanmar sebagai imigran ilegal.
Sedikitnya 30 persen desa Rohingya di negara bagian Rakhine sekarang kosong, kata pemerintah.
Mereka telah tinggal di negara bagian di Myanmar, yang juga dikenal sebagai Burma, beberapa generasi namun ditolak kewarganegaraannya.
Myanmar menghadapi kecaman internasional atas krisis tersebut.
Isi laporan
Amnesty mengatakan bahwa ada bukti baru berdasarkan data deteksi-api, foto satelit, dan video, serta wawancara dengan saksi mata, tentang demonstrasi pembakaran sistematis yang menargetkan desa Rohingya selama hampir tiga minggu.
"Buktinya tidak terbantahkan. Pasukan keamanan Myanmar sedang membakar Rakhine utara untuk mendorong orang-orang Rohingya keluar dari Myanmar. Ini adalah pembersihan etnis," kata Tirana Hassan, direktur bagian respon krisis kelompok tersebut.
Amnesty mengatakan pasukan keamanan mengelilingi sebuah desa, menembak orang saat mereka melarikan diri dan membakar rumah mereka, menggambarkan tindakan tersebut sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.
Mereka telah mendeteksi setidaknya 80 kebakaran besar sejak 25 Agustus, menyusul serangan terhadap pos polisi oleh pemberontak Arakan Rohingya Salvation Army (Arsa).
Tidak ada kebakaran sebesar ini pada periode yang sama dalam empat tahun terakhir, Amnesty menambahkan.
Bukti lainnya
Data pemerintah sendiri, 176 desa Rohingya, lebih dari 30 persen di Rakhine utara, sekarang kosong.
Meskipun akses ke negara bagian Rakhine sangat terkendali, BBC adalah satu dari sedikit media yang ikut dalam tur pemerintah baru-baru ini dan menyaksikan desa-desa Muslim dibakar dan polisi tidak melakukan apapun untuk menghentikannya. (marloft)