Minyak Mentah AS Berlimpah, Harga Sempat Tertekan
Jumat, 03 Februari 2017, 07:19 WIBBisnisnews.id - Amerika Serikat (AS) genjot produksi minyaknya dan berpengaruh terhadap harga minyak dunia, yang nampak pada Kamis atau Jumat pagi WIB (3/2/2017) sempat turun. Padahal sebelumnya naik akibat kebijakan negara-negara anggota OPEC yang mengurangi kegiatannya.
Data yang dirilis Badan Informasi Energi AS menyebutkan situasi ini terjadi karena ketersediaan minyak mentah AS secara tak terduga naik 6,5 juta barel dalam pekan berakhir 27 Januari menjadi 494,8 juta barel, dan naik lima persen dari periode yang sama tahun lalu.
Penambahan minyak mentah AS itu, jauh melebihi ekspektasi para analis untuk kenaikan 3,3 juta barel. Padahal situasi kelebihan pasokan minyak global pula yang dikhawatirkan banyak investor.
Bila ini terus berlanjut, maka apa yang dikatakan para analis minyak dunia bakal terbukti, bahwa para investir akan semakin gelisah.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, berkurang 0,34 dolar AS menjadi menetap di 53,54 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman April, turun 0,24 dolar AS menjadi ditutup pada 56,56 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Di Bursa Perdagangan New York (NYMEX), minyak mentaj untuk penhiriman Maret turun 0,63% ke 53,54 dollar AS per barel. Sedangkan di Bursa Intercontinental London, minhak brent untuk pengiriman Maret berkurang 0,42% ke 56,56 dollar AS per barel. (Ari/Marloft)