Musuhan Dengan Rusia, UE Pengaruhi Enam Negara Bekas Soviet
Sabtu, 25 November 2017, 01:27 WIBBisnisnews.id - Uni Eropa berjanji untuk memperdalam hubungan dengan enam negara bekas Uni Soviet pada hari Jumat 25 November, sebagai upaya melawan pengaruh Rusia, namun memperingatkan mereka bahwa negara-negara tersebut tidak akan bergabung di UE dalam waktu dekat.
Para pemimpin Uni Eropa menyetujui pengiriman paket 20 dengan Ukraina, Georgia, Moldova, Armenia, Azerbaijan dan Belarus untuk membantu mereka mengatasi korupsi, memperbaiki peraturan hukum dan memodernisasi ekonomi mereka.
Brussels menegaskan bahwa Kemitraan Timur dengan enam negara bagian tidak ditujukan untuk negara manapun dan sebuah deklarasi bersama yang dikeluarkan setelah KTT menghindari penyebutan Rusia.
Tapi kekhawatiran berjalan di Eropa atas penggunaan taktik cyber Kremlin dan kesalahan informasi yang menyebabkan destabilisasi politik dan menarik negara-negara bekas Soviet ke dalam pelukannya.
Ketika dia tiba KTT, Perdana Menteri Inggris Theresa May memperingatkan bahwa Eropa perlu waspada terhadap tindakan negara-negara yang bermusuhan seperti Rusia yang ... berusaha untuk memisahkan kekuatan kolektif mereka.
Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa kemitraan Uni Eropa dengan enam negara bagian sangat penting untuk keamanan kita sendiri, tanpa menyebutkan Rusia secara khusus.
Moldova dan Ukraina telah mendesak Uni Eropa untuk mengirim sinyal ramah kepada rakyat mereka untuk melawan seruan Moskow.
Dari AFP, Moskow menganggap negara-negara tersebut sebagai bagian dari lingkup pengaruhnya dan telah menentang mereka semakin dekat dengan UE. (marloft)