Naikkan Tarif Impor Baja, AS Dikritik Banyak Negara
Jumat, 02 Maret 2018, 09:19 WIBBisnisnews.id - Presiden Donald Trump akan memberlakukan kenaikan tarif pada impor baja dan aluminium minggu depan, memukul produsen seperti Kanada dan China.
Dia mengatakan produk baja menghadapi tarif 25%, dan 10% pada barang aluminium.
AS mengimpor baja empat kali lebih banyak daripada ekspor, dan bergantung pada baja dari lebih dari 100 negara.
Trump men-tweet bahwa AS mengalami perdagangan tidak adil. Namun langkah tersebut telah melukai pasar AS, dengan penutupan indeks Dow Jones turun 1,7%.
Kritikus berpendapat bahwa kenaikan tarif akan gagal melindungi pekerjaan di Amerika dan pada akhirnya akan menaikkan harga konsumen
Nilai saham produsen baja Amerika melonjak signifikan setelah pengumuman tersebut.
Reaksi Negara Lain
Mitra dagang utama AS telah bereaksi marah setelah Presiden Donald Trump mengumumkan rencana kenaikan tarif impor baja dan aluminium.
Kanada dan Uni Eropa, kedua sekutu utama AS, mengatakan mereka akan melakukan langkah-langkah pencegahan.
Meksiko, China dan Brazil juga mengatakan bahwa mereka mempertimbangkan langkah pembalasan.
Sedangkan raksasa mobil Jepang Toyota pada hari Jumat 2 Maret memperingatkan bahwa kenaikan tarif baja dan aluminium AS akan merugikan produsen mobil dan secara substansial meningkatkan harga mobil yang dijual di Amerika.
Toyota mencatat bahwa 90 persen baja dan aluminium yang dibeli untuk operasional di AS berasal dari Amerika Serikat.
"Meskipun demikian, keputusan pemerintah untuk memberlakukan tarif baja dan aluminium yang besar akan berdampak negatif pada pembuat mobil, komunitas pemasok otomotif dan konsumen karena hal ini akan menaikkan biaya dan harga mobil dan truk terjual di Amerika," kata perusahaan Jepang tersebut.
Amerika Serikat adalah pasar utama Toyota dengan penjualan 2,4 juta pada 2017.
Dari pemberitaan BBC dan AFP, Langkah tersebut juga menggetarkan pasar saham global, dengan saham AS melonjak tajam dan diikuti ekuitas Jepang pada perdagangan Jumat pagi. (marloft)