Operasikan Blok Masela, Inpex Akan Investasi Sampai 19,8 Miliar Dolar AS
Rabu, 17 Juli 2019, 07:11 WIBBisnisnew.id -- Pengembangan Blok Masela, Maluku Tenggara, Inpex Incorporation Jepang diproyeksikan menghabiskan total investasi pengembangan lapangan mencapai 18,5 miliar Dolar AS - 19,8 miliar Dolar AS. Selain itu juga mampu menyerap ribuan tenaga kerja baik saat konstruksi maupun onstream.
"Pada saat pembangunan dapat menyerap 30 ribu tenaga kerja langsung maupun pendukung dan saat beroperasi akan menyerap tenaga kerja antara 4.000 - 7.000 orang termasuk pembangunan industri petrokimia," kata Menteri ESDM Ignasius Jonan, Selasa (16/7/2019) usai melaporkan secara langsung persetujuan pengelolaan Blok Masela kepada Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, kemarin.
Dikataka, persetujuan pemerintah terhadap pembangunan blok Masela sudah diberikan. Jadi kami lapor, kami serahkan persetujuannya di hadapan Bapak Presiden Jokowi.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi menyambut positif atas langkah konkret yang diambil oleh Kementerian ESDM dalam menarik investasi di sektor migas.
"Meskipun negosiasi alot akhirnya pada hari ini kita bisa menyelesaikan investasi yang sangat besar. Ini sangat berarti untuk Indonesia," ungkap Dwi Sucipto menggambarkan apresiasi Presiden Jokowi.
Secara rinci, papar Dwi Wutjipto, Presiden menekankan 3 pesan penting untuk proyek ini. Pertama, komitmen Inpex sesuai dengan apa yang tertuang di PoD dan arahan pemerintah lewat Kementerian ESDM. Kedua, memaksimalkan lokal konten dan ketiga adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM) lokal.
Persetujuan atas revisi PoD oleh pemerintah ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Proyek LNG Abadi. "Ini adalah investasi asing terbesar sejak 1968 dan simbol pembangunan di Indonesia Timur yang berskala global setelah Freeport Indonesia," tegas Jonan.
Sementara, President & CEO Inpex Takayuki Ueda mengatakan, konsep pengembangan proyek telah mengalami perubahan dari skema kilang terapung menjadi skema LNG darat. "Lapangan Gas Abadi yang mempunyai produktivitas reservoir sangat bagus menumbuhkan harapan untuk mengembangkannya secara efisien dan menjadikan lapangan ini beroperasi secara stabil dalam memproduksi gas alam cair (LNG) untuk jangka waktu yang panjang," kata Takayuki.
Sebagai tambahan atas persetujuan revisi PoD, Pemerintah juga menyetujui permohonan untuk alokasi tambahan waktu selama 7 tahun dan perpanjangan Production Sharing Contract (PSC) Wilayah Kerja atau Blok Masela selama 20 tahun hingga 2055.
Selanjutnya, Inpex akan terus bekerja bersama Shell sebagai mitra kerja untuk memulai aktivitas persiapan yang diperlukan dalam rangka melaksanakan kegiatan Front End Engineering Design (FEED).
Dikatakan Takayuki, Pemerintah Indonesia akan menerima investasi sekitar 39 miliar Dolar AS dan Inpex sekitar 37 miliar Dolar AS. Angka tersebut sudah termasuk 10% milik daerah, sehingga Inpex dan Shell hitungannya bisa terima 33,3 miliar Dolar AS. Potensi ini masih bisa dioptimalkan dari dampak multiplier seperti industri petrokimia dan potensi investasi 5 miliar Dolar AS di daerah tersebut.(helmi)