Operator Pelabuhan Diingatkan Menyesuaikan Dengan Teknologi Digital
Selasa, 22 Januari 2019, 16:39 WIBBisnisnews.id - Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo mengingatkan perusahaan pelayaran, operator pelabuhan dan seluruh stakeholder terkait untuk melakukan penyesuaian dengan teknologi terkini (digital)
Pemanfaatan teknologi informasi, kata Dirjen Agus harus terus dilakukan guna memperkuat layanan online yang sudah ada dan secara bertahap menggantikan proses-proses pelayanan yang saat ini masih dilakukan secara manual.
“Saya selalu meminta kepada seluruh jajaran di Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk terus memperbaiki dan meningkatkan digitalisasi layanan di Pelabuhan,” ujar Dirjen Agus Selasa (22/1/2019) dalam Seminar Inaportnet di Le Meridien Hotel, Jakarta.
Menurutnya, salah satu kunci mendorong pelabuhan-pelabuhan di Indonesia dapat bersaing secara global adalah dengan cara memberikan pelayanan yang lebih cepat, murah dan transparan yang tentunya harus didukung oleh pemanfaatan teknologi informasi.
Digitalisasi pelabuhan yang sudah dilakukan melalui Inaportnet, tuturnya, hanyalah salah satu segmen untuk mencapai tujuan utama, yaitu meningkatkan national competitiveness. Dengan penerapan Inaportnet, lanjut Agus, proses-proses di Pelabuhan menjadi lebih cepat, efisien, transparan dan kompetitif, yang tentunya dapat menurunkan cost.
“Ayo kita bersama bicara tentang competitiveness negeri kita. Bagaimana mewujudkan cost nasional yang kompetitif supaya ekspor kita bisa bersaing dengan dunia internasional,” ajak Agus.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko menambahkan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bersama dengan Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustikom) Perhubungan telah menerapkan Inaportnet secara bertahap di enam belas) Pelabuhan sejak bulan Juni 2016 sampai dengan bulan Oktober 2017.
“Inaportnet versi 1.0 ini kita terapkan untuk memberikan layanan kapal di Pelabuhan yang lebih transparan, cepat, mudah dan murah,” ungkap Capt. Wisnu yang menjadi salah satu pembicara dalam Seminar Inaportnet tersebut.
Selanjutnya, Ditjen Perhubungan Laut dan Pustikom kembali melakukan pengembangan Inaportnet dan berhasil meluncurkan Inaportnet versi 2.0 pada tanggal 29 Juni 2018. Inaportnet versi kedua ini digunakan untuk layanan barang, khususnya peti kemas, serta penerapan Delivery Order (DO) Online di 10 terminal peti kemas internasional yang terdapat di 5 (lima) pelabuhan, yakni Pelabuhan Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar, dan Tanjung Emas.
“Penerapan Inaportnet 2.0 ini memberikan manfaat dalam penghematan biaya operasional dan mempersingkat waktu pelayanan kapal dan barang di pelabuhan,” jelas Wisnu.
Sejak diluncurkan pertama kali pada tahun 2016 sampai dengan saat ini, menurut Wisnu, Inaportnet telah membawa cukup banyak perubahan yang bermanfaat dalam pelayanan pelabuhan.
"Namun demikian, tentunya diperlukan perbaikan dan peningkatan yang berkesinambungan agar penerapan Inaportnet dapat memberikan manfaat yang signifikan untuk membuat proses pelayanan di Pelabuhan menjadi lebih efektif dan efisien serta menurunkan biaya logistik," tutur Wisnu. (Syam S)