PBB: Pembersihan Etnis Rohingya Myanmar Berlanjut
Selasa, 06 Maret 2018, 19:23 WIBBisnisnews.id - Myanmar melanjutkan pembersihan etnis Rohingya lewat sebuah kampanye teror dan pemaksaan kelaparan di Rakhine, menurut utusan hak asasi manusia PBB yang mengatakan pada hari Selasa 6 Maret, enam bulan setelah tindakan keras militer memicu eksodus massal minoritas Muslim.
Sekitar 700.000 orang Rohingya telah melarikan diri dari perbatasan ke Bangladesh sejak k bulan Agustus, memberi kesaksian mengerikan tentang pembunuhan, pemerkosaan dan pembakaran oleh tentara dan gerombolan yang main hakim sendiri.
Sementara sebagian besar pengungsi tersebut melarikan diri dari Myanmar tahun lalu, Rohingya terus menyusuri perbatasan ratusan kali setiap minggu.
"Pembersihan etnik Rohingya Myanmar terus berlanjut. Saya tidak berpikir kita bisa menarik kesimpulan lain dari apa yang telah saya lihat dan dengar di Cox's Bazar," Asisten Sekretaris Jenderal PBB untuk Hak Asasi Manusia, Andrew Gilmour mengatakan setelah berbicara dengan pengungsi yang baru tiba di kamp Bangladesh yang sesak.
"Sifat kekerasan telah berubah dari pertumpahan darah dan pemerkosaan massal tahun lalu ke kampanye teror yang intensitasnya lebih rendah dan kelaparan paksa yang tampaknya dirancang untuk mengusir Rohingya yang tersisa ke Bangladesh," katanya dikutip dari AFP.
Ia menambahkan bahwa pendatang baru sedang melakukan perjalanan dari kota-kota di Rakhine bagian lebih dalam. (marloft)