PBB Putuskan Perpanjang Penyelidikan Serangan Gas Suriah
Selasa, 24 Oktober 2017, 13:30 WIBBisnisnews.id - Dewan Keamanan PBB akan memilih pada hari Selasa 24 Oktober apakah akan memperpanjang penyelidikan internasional atas serangan senjata kimia di Suriah, sebuah tindakan yang dapat diveto oleh Rusia.
Amerika Serikat meminta pemungutan suara mengenai rancangan resolusi yang dipresentasikan pekan lalu yang akan memungkinkan panel PBB untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW) untuk melanjutkan satu tahun lagi pekerjaannya dalam mengidentifikasi siapa yang berada di balik serangan gas beracun di enam wilayah Suriah.
Tindakan tersebut mennghadapi kemungkinan hak veto dari Rusia, sekutu Suriah, yang ingin terlebih dahulu melihat sebuah laporan yang dijadwalkan pada hari Kamis 26 Oktober mengenai serangan gas sarin di Khan Sheikhun sebelum memutuskan nasib penyelidikan tersebut.
Duta Besar AS Nikki Haley telah mendesak dewan tersebut untuk bertindak sekarang mendukung kerja lanjutan panel tersebut, yang dikenal dengan Joint Investigative Mechanism (JIM). Mandatnya berakhir pada 18 November.
Amerika Serikat menuduh Rusia terkai temuan JIM pada serangan Khan Sheikhun pada tanggal 4 April.
Inggris, Prancis dan Amerika Serikat telah menuduh pasukan Presiden Bashar al-Assad menggunakan sarin di desa yang dikuasai oposisi tersebut, menewaskan sedikitnya 87 orang, termasuk lebih dari 30 anak-anak.
Bulan lalu, penyelidik kejahatan perang PBB mengatakan bahwa mereka memiliki bukti bahwa angkatan udara Suriah berada di belakang serangan Khan Sheikhun, meskipun ada penyangkalan yang berulang kali dari Damaskus.
Dikutip dari AFP, "Ini bukan tentang politik atau isi laporan berikutnya, tapi juga untuk memastikan akuntabilitas bagi mereka yang menggunakan senjata mengerikan ini, apakah mereka adalah negara anggota PBB atau aktor non-negara," Haley menulis dalam sebuah surat kepada rekan-rekannya minggu lalu. (marloft)