Pecah Belah AS, Hoax Dari Rusia Capai Angka Masif
Rabu, 01 November 2017, 00:52 WIBBisnisnews.id - Raksasa media sosial AS pada hari Selasa 31 Oktober menunjukkan data baru terkait keberhasilan penyebaran berita palsu oleh Rusia dalam pemilihan presiden 2016.
Google, Facebook dan Twitter dilaporkan dipenuhi dengan informasi palsu bagi warga Amerika, jauh lebih banyak dari yang diperkirakan sebelumnya.
Data baru yang diungkap dalam kesaksian Senin malam (30/10/2017) menjelang persidangan di Kongres, diperkirakan akan memberikan gambaran luas mengenai upaya Rusia dalam menyebarkan perselisihan di masyarakat AS.
Hal ini datang saat dakwaan pertama dalam penyelidikan AS terhadap usaha Rusia untuk mempengaruhi pemilihan presiden 2016.
Salah satu dari tiga surat dakwaan oleh jaksa AS Robert Mueller mengungkapkan kontak awal antara tokoh terkait Kremlin dan mantan penasihat kampanye Presiden Donald Trump.
Di Moskow, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov bersikeras pada hari Selasa 31 Oktober bahwa tuduhan AS tentang campur tangan pemilihan dilakukan tanpa satu bukti pun.
Ruang lingkup penggunaan media sosial AS oleh Rusia untuk menyebarkan pesan adu domba ini diharapkan dapat dipaparkan dalam sidang Komite Kehakiman Senat hari Selasa, dan Komite Intelijen Perlemen dan Senat hari Rabu.
Dari AFP, kesaksian oleh tiga perusahaan menunjukkan bahwa aktivitas Rusia jauh lebih besar daripada yang mereka laporkan sebelumnya. (marloft)