Pelanggar HAM Dan Interogator Penyiksa Isi Kabinet Trump
Selasa, 24 Januari 2017, 15:05 WIB
Bisnisnews.id - Pilihan Presiden AS, Donald Trump untuk Sekretaris Negara, Rex Tillerson dan Direktur CIA, Mike Pompeo, disetujui komite Senat pada hari Senin waktu lokal. Kedua calon pilihan ini memiliki latar belakang yang mengkhawatirkan anggota Senat.
Dari pemberitaan Reuters dikatakan, Tillerson menang tipis 11-10, di mana seluruh Republik mendukung dan Demokrat menentang, terutama Senator Marco Rubio. Sedangkan Pompeo mendapat dukungan dari 60 Republik dan tentangan dari 32 demokrat. Walau akhirnya kedua calon ini disetujui, tapi banyak penilaian miring dari Senat mengenai keduanya.
Demokrat mengatakan mereka menentang Tillerson karena khawatir ia mungkin mencabut sanksi terhadap Rusia, di mana ia melakukan bisnis selama bertahun-tahun.
Mereka khawatir pandangan Tillerson tentang hak asasi manusia, dan penolakannya untuk mengundurkan diri dari hal-hal yang berkaitan dengan negara selama seluruh masa jabatannya sebagai top diplomat AS.
Tillerson juga menimbulkan kegusaran komite dengan mengatakan ia tidak tahu soal Exxon Mobil melobi sanksi terhadap Rusia ketika ia menjalankan perusahaan.
Senator Ben Cardin dari Demokrat juga mengatakan bahwa kemampuannya sebagai sekretaris negara diragukan karena orientasi bisnis Tillerson.
Sedangkan untuk Pompeo, beberapa anggota parlemen khawatir ia akan memperluas pengawasan keamanan daripada mempertahankan kebebasan serta mengizinkan penggunaan teknik interogasi tertentu termasuk penyiksaan.
Barack Obama telah menandatangani sebuah perintah pada tahun 2009 yang melarang teknik penelenggaman dan penyiksaan lainnya, yang dikecam oleh banyak anggota parlemen dan kelompok hak asasi. Sedangkan Trump berjanji pada saat kampanye presiden, untuk membawa kembali teknik tersebut dan neraka lainnya.
Senator Demokrat Ron Wyden berbicara selama lebih dari 1 jam di Senat menentang nominasi Pompeo dan mengatakan ia telah memberikan jawaban yang tidak konsisten tentang pengawasan dan taktik interogasi, sehingga mustahil untuk mengetahui bagaimana dia akan menerapkan kebijakan di CIA.
Demokrat tidak mampu untuk memblokir setiap pilihan Trump karena mereka telah mengubah aturan Senat pada tahun 2013, yang memungkinkan calon disetujui lewat suara mayoritas dan bukan 60 anggota senat. (marloft)