PELNI Mulai Buka Penjualan Tiket Libur Nataru
Rabu, 11 Desember 2019, 07:52 WIBBisnisNews.id - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) - PELNI telah menjual tiket untuk angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru) ke semua jurusan.secara online dan manual pada seluruh kantor cabang .
Jumlah tiket kapal yang tersedia pun terus bergerak dan pada tanggal tertentu beberapa ruas seatnya terbatas. Namun pada ruas-ruas lain masih tersedia seatnya.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI (Persero), Yahya Kuncoro mengatakan terdapat beberapa ruas yang seatnya sudah banyak terjual, di antaranya KM Kelud dan KM Dorolonda pada ruas Tj. Priok-Belawan serta ruas Batam-Belawan, KM Umsini (Makassar-Maumere), KM Binaiya (Makassar-Labuan Bajo-Bima), serta KM Umsini (Surabaya-Maumere).
Baca Juga
Adapun seat yang masih tersedia di antaranya KM Nggapulu dan KM Ciremai pada ruas Tj. Priok-Makassar serta ruas Makassar-Ambon, KM Tidar (Sorong-Ambon), serta KM Lambelu dan KM Bukit Siguntang (Makassar-Kupang).
"Bagi penumpang yang belum memperoleh seat kapal PELNI, kami menghimbau agar bergeser ke tanggal keberangkatan selanjutnya demi keselamatan dan kenyamanan penumpang," ungkapnya.
Penumpang kapal tertinggi diperkirakan akan terjadi pada H-4 tanggal 21 Desember 2019 sedangkan untuk pasca Natal akan jatuh pada H+11, tanggal 5 Januari 2020. “Prediksi volume pada puncak Natal akan mencapai 33.838 pelanggan terjadi pada H-4 Natal. Sedangkan pada arus balik akan mencapai 24.253 pelanggan, terjadi pada H+11, tanggal 5 Januari 2020,” terang Yahya Kuncoro.
Prediksi kenaikan itu diantisipasi Perseroan pada masa Nataru diperkirakan naik 5,8 %. Dari tahun 2018 yang mencapai 516.825 pelanggan dengan prediksi pealngaan pada tahun 2019 548.801 pelanggan. “Trend peningkatan pelanggan saat Nataru rata-rata 13 % sejak 2016 hingga 2018,” lanjutnya.
Selama periode Nataru, Pelanggan kapal PELNI di wilayah timur lebih dominan dibandingkan dengan wilayah tengah dan wilayah barat. Pelanggan yang naik dari pelabuhan di Indonesia bagian timur mencapai 42%, sedangkan wilayah tengah 38% dan wilayah Barat 20%. PELNI akan mengoperasikan 26 kapal trayek nusantara dengan kapasitas terpasang 55.668 pax, dari jumlah tersebut sejumlah 34.309 merupakan kapasitas reguler, sisanya sebanyak 21.359 pax, kapasitas dispensasi. “Seat dispensasi telah dijual sejak 5 Desember 2019 lalu,” tambahnya.
Perseroan mengoperasikan 10 kapal yang terdiri dari 1 kapal tipe 3.000 pax (KM. Labobar), 6 kapal tipe 2.000 pax (KM. Ciremai, KM. Dobonsolo, KM. Nggapulu, KM. Gunung Dempo, KM. Sinabung, KM. Tidar) dan 3 kapal tipe 1.000 pax (KM. Tatamailau, KM. Sirimau dan KM. Leuser).
Selanjutnya untuk wilayah tengah yang terdiri dari Pelabuhan Nunukan-Tarakan-Balikpapan-Makasar-Baubau-Benoa-Labuanbajo-Kupang-dan Bitung akan dioperasikan 10 kapal teridiri 1 kapal tipe 3.000 pax (KM. Labobar) 1 kapal tipe 2.000 (KM. Bukit Siguntang), 7 kapal tipe 1.000 pax (KM. Tilongkabila, KM. Binaiya, KM. Awu, KM. Leuser, KM. Kelimutu, KM. Jetliner) dan 1 kapal tipe 500 pax (KM. Wilis).
Adapun wilayah barat terdiri dari Pelabuhan Gunung Sitoli-Sibolga-Padang-Belawan-Kijang-Batam-Pontianak-Keppri-Tanjung Priok-Tanjung Emas - Tanjung Perak – Kumai dan Sampit akan dioperasikan 5 kapal terdiri 3 kapal tipe 2.000 pax (KM. Kelud, KM. Umsini, KM. Dorolonda) , dan 2 kapal tipe 1.000 pax (KM. Bukit Raya dan KM. Lawit). “Jumlah kapal di wilayah timur paling banyak, hal ini karena menyesuaikan dengan permintaan pelanggan,” tutur Yahya. (Mal)