Pembangunan Jalan Tol Untuk Kelancaran Distribusi Orang dan Barang
Kamis, 29 Agustus 2019, 17:05 WIBBisnisNews.id -- Pembangunan dan operasional Jalan Tol di Indonesia semata-mata demi meningkatkan kelancaran distribusi orang dan barang, yang bermuara pada terwujudnya kesejahteraan rakyat. Pembangunan jalan tol dan non tol diharapkan bisa membuka keterisolasian antardaerah, mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan khusus di daerah yang di lalui jalan tol.
"Apabila ingin menjadi sebuah negara maju serta maju dalam hal perekonomian, maka bangunlah jalan," begitu ungkapan bijak seperi dikutip Direktur Lalu Lintas Ditjen Hubdat Pandu Yunianto pada pembukaan Bimbingan Teknis (bimtek) di Batam, kemarin.
Ungkapan ini, lanjutnya, menggambarkan betapa vitalnya peran insfrastruktur jalan untuk menunjang perekonomian. Menururnya, beberapa tujuan yang ingin dicapai dari pembangunan infrastruktur jalan, antara adalah untuk memperlancar lalu lintas di daerah yang telah berkembang, meningkatkan pelayanan distribusi barang dan jasa guna menunjang pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, jelas Pandu, juga untuk meningkatkan pemerataan hasil pembangunan dan keadilan, serta meringankan beban dana Pemerintah melalui partisipasi pengguna jalan.
Sejalan dengan hal tersebut, papar dia, manfaat yang selama ini telah dirasakan oleh masyarakat antara lain pembangunan jalan tol akan berpengaruh pada perkembangan wilayah & peningkatan ekonomi. Kemudian peningkatkan mobilitas dan aksesibilitas orang dan barang.
Selanjutnya, pengguna jalan tol akan mendapatkan keuntungan berupa penghematan biaya operasi kendaraan (BOK) dan hemat waktu dibanding apabila melewati jalan non tol. Sebaliknya, Badan Usaha (jalan tol) juga mendapatkan pengembalian investasi melalui pendapatan tol yang tergantung pada kepastian tarif tol.
Terkait tujuan dan Manfaat yang ingin dicapai tersebut, menurut Pandu, sejalan dengan arahan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. "Bahwasanya Transportasi yang Berkeselamatan, bukan hanya ditopang oleh ketersediaan sarana transportasi yang memadai. Melainkan juga harus ditunjang oleh jaringan infrastruktur transportasi yang baik dan saling terkoneksi," kilah Pandu.
Sinergi yang Makin Baik
Oleh karena itu, sebut Pandu, ke depan perlu adanya sinergi pembangunan sektor transportasi nasional di Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR yang mengedepankan aspek pelayanan dan keselamatan.
"(Sinergi ) Ini tentunya kita harapkan bisa semakin terarah, efektif dan efisien serta memberikan keamanan, kenyamanan, keselamatan, ketertiban dan keteraturan secara berkesinambungan pada sektor transportasi nasional," terang Pandu.
Namun begitu, Pandu juga menambahkan, sebagaimana kata pepatah, tak ada gading yang tak retak. Pun demikian dalam penyelenggaraan Jalan Nasional (Tol dan Non Tol) di Tanah Air.
Masalah itulah yang perluu terus ditngkatkan dalam upaya mencapai harapan yang diwujudkan, terkadang tujuan dan manfaat yang ingin dicapai tak sesuai dengan harapan.
"Kehadiran jalan tol da non tol mampu memberikan manfaat optimal, serta mengeliminer dampak negatif yang ditimbulkannya," tegas Pandu.(helmi)