Pembatasan Ekspor Minyak Mulai Berlaku, Harga Bensin Korut Naik
Sabtu, 23 September 2017, 21:46 WIBBisnisnews.id - Harga bensin merayap naik di Pyongyang setelah sanksi PBB yang membatasi ekspor produk minyak ke Korea Utara.
Harga eceran telah naik sekitar 20 persen dalam dua bulan di ibukota, dan sekarang naik lebih dari dua kali lipat dari sebelum awal tahun
Dua minggu yang lalu Dewan Keamanan PBB memberlakukan delapan sanksi di Korea Utara setelah mengikuti uji coba nuklir keenam Pyongyang.
Di bawah pimpinan Kim Jong-Un, Korea Utara telah membuat kemajuan pesat dalam program senjatanya dan meluncurkan dua rudal balistik antar benua (ICBMs) pada bulan Juli,
Sanksi terbaru PBB untuk pertama kalinya memberlakukan batasan pasokan bahan bakar ke Utara.
China yang merupakan pemasok terbesar dan pelindung diplomatik di Korea Utara, mengkonfirmasi pada akhir Jumat bahwa mereka akan mematuhi sanksi baru tersebut mulai 1 Oktober.
Ekspor produk minyak olahan akan dibatasi 2 juta barel per tahun mulai tahun 2018. Sanksi yang memangkas lebih dari 55 persen persediaan produk minyak tampaknya akan berdampak pada Pyongyang.
Di Korea Utara bensin dijual dengan kilogram bukan liter, dan pembayaran dalam mata uang keras diperlukan untuk pembeli eceran.
Dari AFP, pada Januari bensin masih di bawah 1 dolar per kilogram dan naik sekitar 1,65 dolar pada bulan Juli, jadi kenaikan sekitar 20 persen dalam 2 bulan terakhir dan lebih dari dua kali lipat tahun ini. (marloft)