Pembelot Asal Korut Desak AS Gunakan Kelembutan
Kamis, 02 November 2017, 19:15 WIBBisnisnews.id - Seorang pembelot tingkat tinggi mengatakan kepada Kongres AS bahwa menyebarkan informasi dari luar untuk Korea Utara adalah cara terbaik untuk menghadapi rezim tersebut.
Thae Yong-ho mengatakan bahwa status Kim Jong-un sebagai Tuhan di antara rakyatnya bisa menjadi kunci untuk melemahkan pemerintahannya.
"Rakyat Korea Utara tidak peduli dengan propaganda negara tapi semakin gemar menonton film dan drama Korea Selatan yang diimpor secara ilegal," tambahnya.
Thae adalah wakil duta besar Korea Utara untuk Inggris sebelum membelot tahun lalu. Dia adalah salah satu pejabat berpangkat tertinggi yang membelot dari Korea Utara.
Pidato Thae dibuat sebelum Presiden Trump melakukan perjalanan ke Asia, termasuk Korea Selatan.
Ketegangan antara Korea Utara dan Barat telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir karena Pyongyang telah melakukan beberapa uji coba rudal dan mengklaim telah menguji bom hidrogen.
Dalam kunjungan pertamanya ke Washington, Thae mengatakan kepada Kongres, "Kami dapat mendidik penduduk Korea Utara untuk melawan lewat penyebaran informasi dari luar."
Dia juga mendesak pejabat untuk bertemu setidaknya sekali dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, untuk memahami pemikirannya dan meyakinkannya bahwa program nuklirnya beresiko jadi pemusnah massal.
"Perlu untuk mempertimbangkan kembali apakah kita telah mencoba semua opsi non-militer sebelum kita memutuskan bahwa tindakan militer terhadap Korea Utara adalah semua yang tersisa," katanya.
Perubahan di Korea Utara berarti bertentangan dengan kebijakan resmi dan keinginan rezim yang melarang pasar bebas berkembang", katanya.
Orang-orang mendapatkan lebih banyak akses informasi dari luar, termasuk melalui kartu micro SD yang cukup kecil untuk diselundupkan dengan mudah ke negara ini, tambahnya.
"Perkembangan ini membuat semakin mungkin untuk berpikir tentang pemberontakan sipil di Korea Utara karena semakin banyak orang berangsur-angsur mengetahui tentang kondisi kehidupan," bantahnya.
"AS menghabiskan miliaran dolar untuk mengatasi ancaman militer, namun berapa yang AS keluarkan setiap tahun untuk kegiatan informasi yang melibatkan Korea Utara dalam setahun? Sayangnya, ini mungkin hanya sebagian kecil," katanya.
Pembelot dari Korea Utara itu adalah satu dari sedikit sumber informasi tentang kehidupan di Korea Utara. Namun para kritikus mengingatkan bahwa kesaksian pembelot mungkin tidak selalu dapat dipercaya, dan beberapa pembelot telah mengubah kisah mereka di masa lalu. (marloft)