Pembom Usia 12 Tahun Serang Zona Diplomatik Kabul, Lima Tewas
Rabu, 01 November 2017, 00:38 WIBBisnisnews.id - Seorang pembom bunuh diri yang diyakini berusia 12 tahun menyerang pusat diplomatik Kabul pada hari Selasa 31 Oktober dan menewaskan sedikitnya lima orang.
Ini adalah serangan pertama yang menargetkan "Zona Hijau" ibukota Afghanistan sejak sebuah bom truk besar meledakkan area tersebut pada 31 Mei, membunuh atau melukai ratusan orang dan mendorong pihak berwenang untuk memperkuat perlindungan.
Kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan hari Selasa 31 Oktober, diikuti serentetan serangan bunuh diri oleh gerilyawan Taliban dan ISIS terkait instalasi keamanan dan masjid dalam beberapa pekan terakhir.
Sumber keamanan Barat mengatakan kepada AFP bahwa penyerang tersebut tampaknya telah menargetkan pekerja yang meninggalkan fasilitas kementerian pertahanan Afghanistan di dalam zona yang sangat terlindungi.
Juru bicara kementerian kesehatan Ismail Kawoosi mengatakan bahwa setidaknya lima orang telah terbunuh dan 20 terluka, termasuk wanita.
"Serangan bunuh diri dilakukan oleh seorang pembom di bawah umur, seorang anak laki-laki yang kami anggap berusia 13 atau 15 tahun, menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai lebih dari belasan warga sipil lainnya," juru bicara kementerian dalam negeri Najib Danish mengatakan kepada AFP.
Seorang juru bicara kepolisian mengatakan penyerang tersebut mungkin berusia 12 tahun.
Juru bicara kementerian pertahanan Dawlat Waziri mengatakan bahwa pembom berhasil melewati pos pemeriksaan pertama namun dihentikan di pos pemeriksaan kedua dan diledakkan.
"Kami tidak tahu targetnya tapi terjadi beberapa meter dari kantor hubungan luar negeri kementerian pertahanan. Tidak ada korban jiwa bagi personil kami," kata Waziri.
Serangan tersebut merupakan kemunduran bagi Presiden Afghanistan Ashraf Ghani yang telah berjanji untuk memperkuat keamanan zona diplomatik setelah bom truk meledak di luar kedutaan besar Jerman lima bulan yang lalu.
Ghani segera memerintahkan penyelidikan bagaimana penyerang hari Selasa itu bisa masuk ke daerah yang seharusnya aman.
Sumber keamanan Barat mengatakan bahwa dia telah berulang kali memperingatkan pemerintah Afghanistan tentang keamanan yang lemah di pos pemeriksaan yang ditargetkan oleh pembom tersebut. (marloft)