Pemerintah Didesak Turunkan Tarif Listrik
Rabu, 07 Februari 2018, 15:07 WIB
Bisnisnews.id - Pemerintah didesak segera menurunkan harga gas alam dan batu bara yang menjadi pemicu tingginya tarif listrik dan hanya menguntugkan para pengusaha batu bara.
Ketua Umum SP PLN Jumadis Abda menjelaskan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik dinilai masih terlalu mahal. Sebab sampai saat ini. sekitar 60 persen pembangkit listrik PLN menjadikan batubara sebagai sumber energi.
Kata Jumadis, kalau BPP diturunkan, tarif listrik bisa diturunkan. Karena dengan diturunkan cara menurunkan biaya energi primernya, berupa batubara dan gas alam, tarif listrik akan turun.
"Kalau energi primer bisa dikelola dengan baik maka PLN bisa hemat Rp 40 triliun. Apalagi kalau PLN bisa lakukan efisiensi lainnya," jelas Jumadis, Rabu (7/2/2018).
Jumadis juga meminta pemerintah bersikap legowo dengan menurunkan harga BPH batu bara dan harga gas alam. Makan paling tidak perusahaan listrik plat merah tersebut bisa menghemat keuangan mencapai Rp 40 triliun.
Dia merinci, konsumsi batu bara PLN tahun lalu termasuk swasta mencapai sedikitnya 70 juta ton per tahun. Selain itu 56 pesen bauran energi untuk pembangkit listrik diambil dari batu bara.
Rata-rata untuk PLN itu ikuti HBA, kalau PLN 2016 perlu 50 juta ton, IPP 20 juta ton jadi konsumsi batu bara untuk listrik termasuk swasta sekitar 70 juta ton per tahun.
" 56 persen dari bauran energi pembangkit listrik itu batubara," tandasnya. (Adhito)