Pemerintah Madrid Nyatakan Penyesalan
Sabtu, 07 Oktober 2017, 08:03 WIBBisnisnews.id - Pejabat pemerintah Spanyol pada hari Jumat 6 Oktober meminta maaf pertama kali kepada orang-orang Catalan yang dilukai polisi selama pemilihan untuk kemerdekaan mereka yang dilarang.
Pemimpin Catalan telah mengancam untuk mendeklarasikan kemerdekaan secara sepihak dan Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy bersumpah untuk menghentikan mereka, menolak seruan untuk mediasi.
Krisis politik terdalam Spanyol dalam beberapa dasawarsa ini telah menimbulkan kekhawatiran akan kerusuhan lebih lanjut di wilayah timur laut, area ramah turis berpenduduk 7,5 juta orang yang menyumbang seperlima dari ekonomi Spanyol.
Pemerintah pusat mengatakan bahwa mereka menyesali kejadian tersebut dan menyarankan agar Catalonia mengadakan pemilihan regional untuk menyelesaikan krisis tersebut.
Menteri Catalan, Santi Vila sementara mengatakan bahwa pihaknya dapat mempertimbangkan gencatan senjata dalam perselisihan tersebut, untuk menghindari tindakan keras Madrid lebih lanjut.
Pebisnis dan pemerintah terus menekan ekonomi di Catalonia, namun beberapa perusahaan besar mengumumkan untuk mengalihkan domisili hukum mereka ke bagian lain Spanyol.
Pemerintah pusat Spanyol meminta maaf atas nama polisi kepada orang-orang yang terluka dalam gangguan referendum hari Minggu lalu.
"Saya tidak bisa berbuat apa-apa selain menyesalinya, mohon maaf atas nama petugas yang turun tangan," kata perwakilan pemerintah pusat di Catalonia, Enric Millo.
"Saya sangat sedih, sangat menyesal, kami sangat menyesalkan bahwa kami telah sampai pada situasi ini," katanya.
Juru bicara pemerintah pusat Ignacio Mendez de Vigo juga mengatakan kemudian dia menyesali kejadian tersebut.
"Sebaiknya mulai memperbaiki fraktur ini melalui pemilihan daerah," katanya dikutip dari AFP (marloft)