Pemerintah Tunduk Pada Tuntutan Kaum Islamis, Menteri Hukum Undur Diri
Senin, 27 November 2017, 17:19 WIBBisnisnews.id - Menteri hukum Pakistan mengundurkan diri Senin 27 November karena pemerintah sipil tunduk pada tuntutan kelompok Islam kecil yang demonstrasi anti-penghujatan di ibukota dan telah memicu kekerasan di seluruh negara tersebut.
Pemimpin protes, Khadim Hussain Rizvi membatalkan aksi pendudukan setelah media pemerintah melaporkan pengunduran diri Zahid Hamid Senin pagi 27 November. Rizvi mengatakan bahwa militer menjamin bahwa tuntutan kelompok Tehreek-i-Labaik Ya Rasool Allah Pakistan (TLY) akan terpenuhi.
"Dengan kepastian dari Kepala Staf Angkatan Darat, kami membatalkan aksi," katanya kepada 2.500 demonstran, menambahkan bahwa kelompoknya telah membatalkan rencana mengeluarkan fatwa terhadap Hamid dan menyerukan jalan dan sekolah untuk dibuka kembali
Keputusan untuk menyerah pada tuntutan pemrotes adalah sebuah rasa malu yang besar bagi Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N) yang berkuasa sejak pemilihan tahun 2018, kata para analis.
Kelompok Rizvi yang kecil ini telah menyerukan pemecatan Menteri Pakistan selama berminggu-minggu meluncurkan protes mereka atas sebuah amandemen dimana pemerintah mengubah sumpah bahwa kandidat pemilihan harus bersumpah. Jalan raya utama Islamabad diduduki sejak 6 November dan hampir melumpuhkan ibukota.
Para pemrotes telah menghubungkan kata-kata yang telah diubah pemerintah menjadi penghujatan. Tuduhan yang sangat diperdebatkan di Pakistan Muslim yang membawa hukuman mati. Bahkan tuduhan yang belum terbukti telah mendorong penggeledahan dan pembunuhan massal.
Pengumuman Senin datang setelah operasi yang gagal pada hari Sabtu untuk membubarkan demonstran dan menewaskan setidaknya tujuh orang dan ratusan lainnya terluka.
Ini memicu penyebaran demonstrasi dan blokade ke kota-kota besar di seluruh negeri termasuk Karachi dan Lahore.
Pemerintah memerintahkan polisi dan paramiliter untuk mundur setelah bentrokan dan meminta tentara untuk campur tangan untuk memulihkan ketertiban namun sampai Senin pagi tidak ditanggapi. (marloft)