Pemimpin Kelompok ISIS Mungkin Masih Hidup
Jumat, 01 September 2017, 20:42 WIBBisnisnews.id - Pemimpin kelompok ISIS mungkin masih hidup, kata seorang jenderal senior AS, yang bertentangan dengan klaim Rusia bahwa mereka mungkin telah membunuhnya dalam sebuah serangan di Suriah bulan Mei.
Abu Bakr al-Baghdadi mungkin bersembunyi di daerah perbatasan terpencil antara Irak dan Suriah, kata Jenderal Stephen Townsend, komandan koalisi anti ISIS.
Dia mungkin melarikan diri karena kubu IS telah diserang di kedua negara. Keberadaan Baghdadi tidak diketahui selama beberapa waktu.
Pada bulan Juni, Rusia mengatakan bahwa ada probabilitas tinggi bahwa Baghdadi telah terbunuh sebulan sebelumnya dalam serangan udara Rusia di Raqqa, Suriah utara.
Sejak saat itu kelompok anti ISIS lokal telah mengintensifkan serangan darat ke kota tersebut, di mana diperkirakan 2.000 militan bersembunyi.
Ada beberapa laporan sebelumnya tentang kematian Baghdadi. Namun pada hari Kamis (31/8/2017), Jenderal Townsend mengatakan ada indikasi di jalur intelijen bahwa dia masih hidup.
"Kami mencarinya setiap hari, saya kira dia tidak meninggal," katanya sambil mengulangi bahwa dia tidak tahu di mana pemimpin IS itu berada.
"Pertahanan terakhir ISIS akan berada di Lembah Sungai Efrat Tengah," tambahnya dikutip dari BBC. "Ketika kita menemukannya, kita akan langsung membunuhnya. Mungkin tidak layak untuk mencoba menangkapnya."
Baghdadi diyakini berada di Mosul, Irak, sebelum koalisi pimpinan AS memulai upaya merebut kembali kota tersebut pada bulan Oktober 2016.
Dia hanya membuat satu penampilan publik dalam beberapa tahun terakhir, dalam sebuah video khotbah di Mosul pada tanggal 5 Juli 2014, tak lama setelah ISIS merebut kota tersebut. Pesan audio terakhirnya dirilis pada 2 November tahun lalu.
Baghdadi diyakini lahir di Samarra, utara Baghdad, pada tahun 1971. Laporan menunjukkan bahwa dia adalah seorang ulama di sebuah masjid di kota tersebut pada waktu invasi pimpinan AS pada tahun 2003.
Beberapa percaya bahwa dia sudah menjadi seorang jihadis militan selama pemerintahan Saddam Hussein. Yang lain meyakini dia mengalami radikalisasi selama empat tahun ditahan di Camp Bucca, sebuah fasilitas AS di Irak selatan dimana banyak komandan al-Qaeda ditahan.
Dia muncul sebagai pemimpin al-Qaeda di Irak, salah satu kelompok yang kemudian menjadi ISIS Irak di 2010.
Pada bulan Oktober 2011, AS secara resmi menunjuk Baghdadi sebagai teroris. AS telah menawarkan hadiah hingga 25 juta dolar untuk informasi yang mengarah pada penangkapan atau kematiannya. (marloft)