Pemimpin Palestina Minta Dukungan Rusia
Senin, 12 Februari 2018, 21:09 WIBBisnisnews.id - Presiden Palestina Mahmud Abbas mengunjungi Rusia pada hari Senin 12 Februari dalam upaya meminta dukungan Presiden Rusia Vladimir Putin menyusul pengakuan Washington terhadap Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Pemimpin Palestina tersebut dijadwalkan mengunjungi Moskow dua minggu setelah kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Abbas telah menolak kontak apapun dengan pemerintahan Presiden AS Donald Trump sejak pengakuan Washington terhadap Yerusalem sebagai ibukota Israel pada akhir tahun lalu. Abbas dijadwalkan berbicara di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 20 Februari.
Warga Palestina melihat keputusan AS, yang melanggar diplomasi internasional selama bertahun-tahun, sebagai penyangkalan atas klaim mereka terhadap Yerusalem Timur sebagai ibukota negara Palestina di masa depan.
Israel mencaplok Yerusalem Timur dalam Perang Enam Hari 1967 dan kemudian mengumumkannya sebagai ibukota Israel yang tak dapat terbagi.
Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, menuduh Abbas tidak memiliki keberanian untuk mengadakan kesepakatan damai dengan Israel.
Abbas pada gilirannya telah menolak mediasi apapun oleh Washington dalam konflik Israel-Palestina dan telah berjanji untuk bekerja menuju pengakuan penuh atas negara Palestina oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Netanyahu mengunjungi Rusia pada tanggal 29 Januari dan bersama dengan Putin menghadiri upacara peringatan untuk para korban kamp Nazi di museum Yahudi di Moskow. Dia menuduh Iran ingin menghancurkan negara Yahudi tersebut.
Dilansir AFP, Presiden Rusia itu menyukai antisemitisme terhadap "Russophobia" dan mengatakan bahwa Rusia dan Israel bekerja sama, terutama melawan upaya untuk memalsukan sejarah. (marloft)