Penyerang New York Alami Radikalisasi Terkait ISIS
Rabu, 01 November 2017, 23:09 WIBBisnisnews.id - Imigran Uzbek yang membunuh delapan orang dalam serangan terburuk New York dikaitkan dengan kelompok jihadis ISIS. Ia menjadi radikal setelah pindah ke Amerika Serikat.
Sopir yang pindah ke Amerika pada tahun 2010, menyapu pejalan kaki dan pengendara sepeda dengan melintasi jalur sepersepuluh mil dari jalur sepeda di Lower's Manhattan's West Side memakai truk pada hari Selasa siang (31/10/2017).
Polisi menembak tersangka berusia 29 tahun, Sayfullo Saipov di perut setelah ia menabrak bus sekolah dan keluar dari truk pickupnya sambil mengacungkan senjata paintball. Dia tetap dalam tahanan sekarang setelah penembakan tersebut.
"Dia pengecut yang kejam dan dia terkait dengan ISIS. Ia mengalami radikalisasi di AS," Gubernur Negara Bagian New York Andrew Cuomo mengatakan kepada CNN.
Gubernur tersebut mengkonfirmasi sebuah catatan yang merujuk ISIS ditemukan di tempat kejadian. Media AS mengatakan bahwa dokumen itu ditulis dalam bahasa Arab dan berjanji setia kepada kelompok jihad. Saipov juga dilaporkan meneriakkan Allahu akbar.
"Setelah dia datang ke Amerika Serikat, dia mulai mendapat informasi tentang ISIS dan taktik radikal Islam," kata Cuomo kepada CNN.
"Kami belum memiliki asosiasi atau plot yang terus berlanjut atau terkait, dan satu-satunya bukti kami sampai saat ini bahwa ini adalah insiden terisolasi yang dia lakukan sendiri."
Menabrakkan kendaraan telah menjadi taktik yang sering dilakukan oleh simpatisan ISIS di Barat, termasuk di Barcelona, ??London, Stockholm dan di Nice, di mana seorang pembom truk bunuh diri Tunisia menewaskan 86 orang pada Hari Bastille. (marloft)