Perancis Dan India Tandatangani Kesepakatan Keamanan
Sabtu, 10 Maret 2018, 17:59 WIBBisnisnews.id - Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Sabtu 10 Maret mengatakan bahwa hubungan pertahanan dengan India telah mencapai tingkat tertinggi setelah kedua negara menandatangani sebuah kesepakatan keamanan kunci untuk Samudra Hindia melawan pengaruh China yang berkembang di wilayah tersebut.
"Kerja sama pertahanan antara kedua negara sekarang memiliki makna baru," kata Macron dengan Perdana Menteri Narendra Modi berdiri di sisinya.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, India dan Prancis akan membuka pangkalan angkatan laut mereka untuk kapal perang satu sama lain, sebuah langkah yang dipandang sebagai usaha untuk melemahkan ambisi teritorial China.
"Bagian yang kuat dari keamanan kita dan stabilitas dunia dipertaruhkan di Samudera Hindia," kata Macron.
"Samudera Hindia, seperti Samudra Pasifik, tidak bisa menjadi tempat hegemoni," tambahnya dalam referensi yang jelas ke China.
Modi, yang menyambut baik Macron pada hari Jumat (9/2), mengatakan bahwa kesepakatan tersebut sangat penting karena wilayah Samudera Hindia akan memainkan peran sangat penting di masa yang akan datang.
Komentar dari para pemimpin mengikuti serangkaian kesepakatan yang ditandatangani oleh kedua negara di bidang pertahanan, ruang udara dan energi bersih.
"Dari tanah ke langit, tidak ada subjek dimana India dan Prancis tidak bekerja sama," kata Modi.
Sebuah kesepakatan teknis juga ditandatangani untuk proyek tenaga nuklir berskala Prancis di Jaitapur. Maharashtra barat.
Sumber di kepresidenan Prancis mengatakan kepada AFP bahwa mereka optimis akan kesepakatan akhir yang ditandatangani sebelum akhir tahun ini.
Perjanjian kerangka kerja senilai 9,3 miliar dolar untuk 6 reaktor nuklir ditandatangani saat berkunjung ke India pada tahun 2010 oleh Presiden Nicolas Sarkozy.
Namun proyek tersebut kemudian mengalami tentangan keras dari para pemerhati lingkungan yang peduli dengan aktivitas seismik di wilayah tersebut dan kekhawatiran tentang keamanan tenaga nuklir setelah terjadinya bencana nuklir Fukushima di Jepang. (marloft)