Pilot Wanita Kelahiran Kamp Pengungsi Afghanistan, Solo Flight ke 18 Negara
Senin, 31 Juli 2017, 10:24 WIBBisnisnews.id-Ms.Shaesta Waiz, pilot komersial wanita pertama Amerika Serikat keturunan Afghanistan, yang lahir di kamp pengungsian pada 29 tahun silam, melakukan solo flight (terbang solo tanpa ditemani) keliling dunia ke 18 negara.
Shaesta Waiz (29) dibawa keluarganya dari kamp pengungsi pada akhir perang Soviet di Afghanistan dan berimigrasi ke Amerika Serikat pada tahun 1987. Di negeri paman SAM ini, si cantik menuruti panggilan hatinya belajar tebang dan berhasil mendapatkan lisensi, menjadi pilot perempuan sipil bersertifikat tertua dari Afghanistan.
Wanita cantik ini akan mendaratkan pesawatnya di Pulau Dewata Bali pada 4 Agustus 2017. Pulau paling dikenal para wisatawan mancanegara ini adalah destinasi ke 15 yang disinggahi Shaesta Waiz. Dia bercita-cita, kehadirannya ke 18 negara dapat memacu semangat kaum muda, khususnya para perempuan untuk tertarik terhadap Science, Technology, Engineering & Maths di bidang penerbangan.
Baca Juga
"Setiap kali saya membuka pintu pesawat terbang, saya bertanya pada diri sendiri, 'Bagaimana seorang gadis dengan latar belakang seperti saya menjadi sangat beruntung?' Sebenarnya, siapapun bisa jadi seperti saya," tulis Waiz dalam situs Dream Soar.
Si cantik Ms.Shaesta Waiz terbang solo menggunakan pesawat Beechcraft Bonanza A36 dari Singapura ke Bali pekan depan. Rencananya, sebelum solo flight ke Bali, Ms. Waiz akan mampir ke Batam, menggunakan Ferry dari Singapura pada Hari Senin (31/7/2017) untuk kampanye keselsmatan penerbangan sekaligus memperkenalkan dan menarik minat generasi muda, khususnya wanita untuk mendalami ilmu penerbangan.
Berdasarkan data International Civil Aviation Organization (ICAO), jumlah pilot pesawat komersial wanita hanya sekitar enam persen dari total pilot di dunia.
Kata Waiz, dia telah menemukan gairah pada dirinya untuk terbang. "Saya mulai melakukan yang lebih baik dalam matematika. Saya mulai melihat dunia secara berbeda, langit berbeda," kata Waiz saat beristirahat di Montreal.
Waiz berangkat dari Daytona Beach, Florida dan telah memetakan rute yang membawanya ke pesawat Beechcraft Bonanza A36-nya sekitar 25.800 kilometer ke lebih dari 18 negara, termasuk Spanyol, Mesir, India, Singapura dan Australia. Kemudian mengakhiri perjalanan kembali di Florida pada bulan Agustus mendatang.
Selama 30 persinggahannya, wanita lulusan teknik dan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), yang mendukung perjalanannya, akan menjadi tuan rumah acara untuk mencoba mendapatkan anak-anak sekolah yang tertarik dengan sains, terutama bidang aeronautika.(syam S)