Presiden Jokowi Minta Pelemahan Rupiah Disikapi Serius dan Jangan Terlalu Sering Rapat
Selasa, 31 Juli 2018, 14:57 WIBBisnisnews.id - Rupiah terus melemah, transaksi hari ini berada pada posisi Rp14.401 atau menguat tipis dua poin dibanding sebelumnya Rp14.403 per dolar AS. Belum ada sentimen positif dala negeri yang bisa menggerakan nilai tukar rupiah menguat.
Melihat kondisi itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah memerintahkan seluruh menteri terkait di jajaran kabinetnya untuk mencari solusi secara serius dalam menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah.
Presiden Joko Widodo menekankan, negara sedang membutuhkan dolar, karena itu, dia meminta instansi terkait serius menyikapinya dan jangan main-main.
"Saya tekankan lagi bahwa situasi negara saat ini butuh dolar. Oleh sebab itu saya minta seluruh kementerian/lembaga betul-betul serius, tidak main-main menghadapi ini. Semua harus serius menghadapi ini," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti dilansir Antaranews saat memimpin Rapat Terbatas dengan topik Strategi Kebijakan Memperkuat Cadangan Devisa di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (31/7/2018).
Dalam rapat itu, Presiden Jokowi dengan tegas menekankan perlunya implementasi atas berbagai rencana yang telah dibahas sebelumnya.
Jokowi juga mengatakan, persoalan pelemahan nilai tukar Rupiah jangan terus menerus dibahas dalam rapat tapi mini dalam pelaksanaannya. Artinya Presiden Jokowi meminta, yangn harsnya banyak dilakukan adalah pelaksanaannya bukan pembahasannya dalam rapat, sehingga pemasalahan pelemahan nilai tukar Rupuah yang tengah dihadapi saat ini bisa diatasi.
Kata Jokowi, dirinya tidak mau lagi bolak-balik rapat tapi implementasinya tidak berjalan baik.
"Saya enggak mau lagi bolak-balik rapat, bolak-balik rapat tapi implementasi enggak berjalan baik," katanya.
Ada dua hal penting yang diminta residen Jokowi dalam menghadapi kondisi saat ini. Pertama, perlunya mengendaluan impor dan peningkatan impor.
Khusus peningkatan ekspor, Presiden menekankan perlunya ada strategi detail termasuk produk-produk potensial ekspor yang perlu diperkuat dan ditingkatkan volumenya. kalau ada kendala, menteri bersangkutan diperintahkan langsung mengatasi dan mencarikan solusinya.
Terkait penguatan Rupiah hari ini, Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail di Jakarta mengatakan, pemicunya ialah rencana lelang Surat Utang Negara (SUN). lelang kai ini oleh ivestor diharapkan lebih baik dibanding lelang sukuk pekan lalu
Naik tipisnya Rupiah juga dipengaruhi oleh posisi dolar AS yang cenderung melemah terhadap sejumlah mata uang dunia seperti euro menyusul hasil rapat Bank Sentral Eropa (ECB) yang memberikan sinyal akan mengurangi stimulus moneternya secara bertahap.
Samuel memproyeksikan mata uang rupiah hari ini kemungkinan bergerak di kisaran level Rp14.390-Rp14.410 per dolar AS. Sedangkan Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan sentimen dalam negeri mengenai data ekonomi, yakni inflasi Juli 2018 yang diproyeksikan stabil menambah faktor positif bagi pergerakan rupiah. (Ismadi/Syam S)