Presiden Maduro Brangus Tokoh Oposisi Venezuela
Selasa, 01 Agustus 2017, 22:04 WIBDua tokoh oposisi Venezuela Leopoldo López (kiri) dan Antonio Ledezma ditangkap dan dibawa ke penjara militer
Bisnisnews.id - Pemerintah Venezuela di bawah pimpinan Presiden Nicolás Maduro mulai membrangus kekuatan opisisi yang menentang pemerintahnnya dalam krisis yang tak kunjung padam di negeri kaya minyak itu. Dua pemimpin oposisi Venezuela, Leopoldo López dan Antonio Ledezma ditangkap dan dibawa ke penjara militer.
Menurut keterangan dari pihak keluarga kedua pemimpin opisisi itu seperti dilaporkan BBC.com, Lopez dan Ledezma sebenarnya sudah dikenai tahanan rumah setelah dituduh menghasut kekerasan selama demonstrasi anti-pemerintah pada tahun 2014. Kini keduanya dibawa ke penjara militer Ramo Verde.
López diambil dari rumahnya pada pukul 12:27 waktu setempat (04: 27GMT) pada hari Selasa, istrinya, Lilian Tintori, menulis di Twitter. Sebuah video yang diposting menunjukkan bahwa dia diambil oleh anggota badan intelijen Venezuela, Sebin.
Lilian Tintori menulis bahwa dia akan meminta Presiden Nicolás Maduro bertanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi pada suaminya.
Putri Ledezma, Vanessa Ledezma, juga memposting video ayahnya, mengenakan piyama, dibawa dibawa oleh Sebin. Seorang wanita bisa terdengar berteriak "Mereka membawa Ledezma, mereka membawa Ledezma, kediktatoran!"
Penangkapan dilakukan hanya dua hari setelah pemungutan suara yang kontroversial untuk majelis konstitusional yang diwarnai kekerasan di jalan-jalan. Peristiwa ini mengakibatkan setidaknya 10 orang terbunuh.
Presiden Nicolás Maduro mengadakan pemilihan anggota majelis untuk mengganti konstitusi Venezuela di tengah demonstrasi anti-pemerintah yang melonjak pada tanggal 1 Mei. Dia berpendapat bahwa langkah tersebut untuk menciptakan perdamaian dan mendorong dialog dengan menyatukan berbagai komponen masyarakat Venezuela yang terpolarisasi.
Namun pihak oposisi menuduh presiden mencoba mengubah konstitusi untuk memaksimalkan kekuasaannya dan mengesampingkan legislatif yang dikuasai oposisi. Mereka memboikot pemungutan suara tersebut dan meminta warga Venezuela untuk turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi. Hari pemilihan adalah yang paling mematikan sejauh ini sejak gelombang demonstrasi dimulai.
Pemilu tersebut dikutuk oleh pemimpin Amerika Latin, Uni Eropa dan Amerika Serikat.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengumumkan pada hari Senin bahwa AS telah menjatuhkan sanksi kepada Presiden Maduro dan memanggilnya sebagai seorang "diktator yang mengabaikan kehendak rakyat Venezuela".
Uni Eropa mengkritik penahanan tersebut sebagai langkah ke arah yang salah.
Ledezma dan López adalah tokoh kunci dalam gelombang protes yang melanda Venezuela pada tahun 2014 di mana 43 orang dari kedua belah pihak membagi politik terbunuh.
Mereka telah memainkan peran yang kurang menonjol dalam demonstrasi terbaru karena dikenai tahanan rumah namun pesan video mereka masih dilaporkan dan dibagikan secara luas di situs oposisi. (Gungde Ariwangsa)