Presiden Pantau Ekspor Otomotif Ke Vietnam
Jumat, 07 September 2018, 15:57 WIBBisnisnews.id - Pemerintah terus berupaya menggenjot ekspor, untuk menaril kembali devisa yang sudah kadung banyak mengucur ke luar negeri. Pengiriman otomotif sudaj dilakukan oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMI pada 5 September 2018 melalui Pelabuhan Tanjung Priok.
Karena itu, dalam kunjungannya ke Vietnam kali ini, Presiden Joko Widodo, kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akan memantau kegiatan ekspor otomotif berdasarkan aturan baru ke negara itu.
Presiden, tutur Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan pemamtauan itu sebagai upaya pemerintah dalam menggenjot ekspor sekaligus perlindungan para investor Indonesia di Vietnam.
"Fokusnya adalah penguatan ekspor dan perlindungan investor Indonesia di Vietnam," kata Menlu di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (7/9/2018)
Selerti dilansir Antaranews, pada awal tahun 2018, Presiden Joko Widodo pernah bertemu PM Vietnam khusus membahas ekspor otomotif Indonesia ke nehara itu yang saat itu ada gangguan.
Kunjungan Presiden Jokowi ke Vietnam kali ini merupakan undangan yang sudah cukup lama yang disampaikan oleh Pemerintah Vietnam.
Menlu Retno menjelaskan, dalam kunjungannya ke Vietnam, Presiden Jokowi dijadawalkan ada dua agenda selain kunjungm kenegaraan, Presiden juga akan hadir dalam World Economic Forum ASEAN.
Vietnam memiliki jumlah penduduk yang cukup besar yaitu lebih dari 95 juta dengan golongan menengah dan anak muda cukup banyak sehingga memiliki potensi besar bekerja sama dengan Indonesia.
" Presiden ingin memastikan investor Indonesia di sana juga mendapat perhatian dari Pemerintah Vietnam," kata Menlu Retno.
Kata Menlu Retno, kunjungan ke Vietnam akan dilakukan setelah kunjungan ke Korea Selatan pada 9-11 September 2018.
Terkait kunjungan ke Korsel, Menlu mengatakan selain merupakan kunjungan kenengaraan, juga merupakan kunjungan balasan Presiden Korsel pada Oktober 2017.
Pada saat yang sama kedua negara memperingati 45 tahun hubungan diplomatik.
"Pemimpin kedua negara memiliki hubungan yang sangat baik sebagai awal yang baik untuk meningkatkan kerja sama di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian global," katanya.
Volume perdagangan dan investasi kedua negara meningkat 12 persen dan investasi Korsel di Indonesia masuk 10 besar.
Menurut Menlu Indonesia juga terus mendorong perdamaian dan stabilitas di semenanjung Korea.
"Pada 18 September nanti ada KTT InterKorea di Pyongyang, Indonesia terus memberikan dukungan atas perdamain di kawasan Korea," katanya. (Ismadi/Syam S)