Progres Proyek Kereta Ringan Palembang, Wapres JK Tinjau Lokasi
Sabtu, 08 April 2017, 05:19 WIB
Bisnisnews.id-Wakil Presiden Jusuf Kalla hari ini (Sabtu 8/4/2017) sekitar pukul 09:00 di jadwalkan tinjau progres proyek kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Palembang Sumatera Selatan. Kereta layang itu ditargetkan harus sudah rampung dan siap dioperasikan awal 2018, bertepatan dengan pelaksanaan Asian Game.
Jaringan transportasi umum massal berbasis rel itu nantinya akan menghubungkan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dengan gelanggang olah raga Jaka Baring (Jakabaring Sport City), tempat dimana pusat kegiatan Asian Games dilakukan.
Baca Juga
Wapres Jusuf Kalla didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, Ketua KONI Mayjen TNI (Purn) Tono Suratman, Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas Ahmad Soetjipto serta Ketua Umum KOI Erick Thohir. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin. Selain meninjau proyek LRT, Wapres Jusuf Kalla juga akan melakukan pertemuan di rumah Dinas Gubernur Sumatera Selatan.
Sementara itu, Juru Bicara Wapres Husain Abdullah dalam keterangan tertulisnya menjelaskan, kunjungan Wapres ke Palembang ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerjanya terkait Asian Games 2018 yang telah dilakukan di Jakarta. Usai meninjau, Wapres akan memimpin rapat lanjutan persiapan penyelenggaraan Asian Games di Griya Agung Palembang. Dan sore harinya Wapres kembali ke Jakarta.
Jusuf Kalla ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Ketua Pengarah Kepanitiaan Penyelenggaraan Nasional Asian Games ke-18 tahun 2018 melalui Keputusan Presiden Nomor 7 tahun 2017.
Serangkaian pertemuan telah digelar untuk memastikan instruksi berjalan sesuai dengan arahan agar acara empat tahunan tersebut lancar dalam penyelenggaraannya.
Selain menggelar rapat koordinasi, Wapres juga melakukan pemantauan langsung sejumlah tempat yang akan menjadi lokasi pertandingan event dunia tersebut.
PROYEK LRT
Proyek jaringan kereta ringan yang melayang dan membentang sepanjang 25 kilo meter ini, menghubungkan Jakabaring Sport City dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II melingkar di pinggiran Kota Palembang.
Kalau melihat dari sisi udara, nampak sekali bentangan kereta layang itu berkelok pada sejumlah titik, mengangkangi kesemrawutan kota dan melintasi Sunngai Musi. Sampai April 2017 ini, proyek kebanggaan Pemda Sumsel tersebut sebagian besar sudah terhubung dan dipastikan awal 2018 dapat beroperasi.
Penyelesaian yang sekarang ini sedang dikebut ialah pembangunan stasiun dan konekting pada sejumlah perempatan akses menuju kota. Bisnisnews.id, berusaha menelusuri jaringan konstruksi kereta ringan itu, mulai dari keluar Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II hingga ke Jakabaring Sport City, semuanya sudah saling terhubung.
Para pekerja di proyek itu, kini nampak sedang melakukan finishing di sejumlah bagian termasuk penyelesaian stasiun pemberangkatan. Di sepanjang bentangan proyek, masih berdiri rangka-rangka menyanggah bagi para pekerja yang sedang menyelesaikan proyek.
Sejak awal konstruksi LRT itu dimulai higga saat ini, kemacetan pada sejumlah titik lintasan tidak bisa dihindari, terutama pada hari kerja. Arus kendaraan, melaju dengan terseokseok dan ekstra hati-hati dengan bongkahan sisa proyek yang belum sempat dibersihkan.
Seperti diketahui, angkuan massal layang berbasis rel ini nantinya mempunyai 13 stasiun dan satu depo pengisian bahan bakar. Halte pemberhentian sendiri tersebar mulai dari asrama haji, sekitar Jembatan Ampera, Pasar, Maal hingga Bandara.
Artinya, infrastruktur ini nantinya akan lebih memanjakan masyarakat dalam melakukan aktivitas dari satu titik ke titik yang lain di kota Palembang. Tidak perlu pakai kendaraan pribad, cukup naik angkutan umum feeder dan lanjut ke stasiun LRT, sudah bia memutari kota Palembang.
Kalau sebelumnya Gubernur Sumsel Alex Noerdin sangat yakin sebelum Asian Games, proyek ini sudah selesai. Setidaknya, konstruksinya sudah saling terhubung, sehingga 2018 siap operasi.
Asian Games akan berlangsung di Jakarta dan Palembang, mulai Agustus 2018. Artina, awal tahun Januari atau Februari 2018, sudah bisa diujicoba dan langsung dioperasikan. (Syam S)