PT PII Jadi Penjamin Proyek KPBU Bandara Komodo Senilai Ro 1,2 Triliun
Minggu, 29 Desember 2019, 11:53 WIBBisnisNews.id - PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) - PII akan memberikan jaminan pada seluruh proyek infrastruktur melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Seperti halnya proyek KPBU Bandar Udara Labuan Bajo di Nusa Tengggara Timur (NTT) yang telah dimenangkan konsorsium PT Cardig Aero Services Tbk, Changi Airport International PTE LTD, dan Changi Airports Mena PTE LTD.
Ini adalah proyek inrastruktur bandar udara pertama oleh investor asing yang menggunakan skema KPBU senilai Rp.1,2 triliun dengan masa konsesi 25 tahun.
Sesuai kontrak, cakupan pengembangan Bandar Udara Labuan Bajo diantaranya, penambahan panjang runway dari 2250 m x 45 m menjadi 2700 m x 45 m. Pengembangan terminal kargo, pengembangan dan ekspansi terminal penumpang domestik dan internasional.
Pengembangan area komersial, parkir dan fasilitas pendukung lainnya serta pengoperasian dan perawatan baik airside maupun groundside. Dengan penambahan ini, direncanakan Bandar Udara Komodo akan dapat melayani kurang lebih 4 Juta penumpang per tahun.
Pengembangan Bandara Labuan Bajo dilakukan dalam rangka menunjang Kawasan Labuan Bajo di NTT sebagai salah satu kawasan destinasi pariwisata superprioritas.
Sebagai BUMN, PT PII juga menyediakan penjaminan untuk pinjaman BUMN kepada lembaga Keuangan Internasional serta berperan dalam membantu penyiapan proyek dan pendampingan transaksi (Project Development Facility) pada lima proyek infrastruktur skema KPBU pada sektor Kesehatan, Jalan dan Transportasi.
Sampai Desember ini, PT PII telah approved for guarantee kepada 21 proyek KPBU dari enam sektor. Diantaranya 12 Proyek Sektor Jalan d3nwham 11 jalan tol
senilai Rp 210 triliun.
Yaitu, Jalan Tol Batang – Semarang, Balikpapan – Samarinda, Pandaan – Malang, Manado – Bitung, Jakarta – Cikampek II Elevated, Krian – Legundi – Bunder – Manyar, Cileunyi – Sumedang – Dawuan, Serang – Panimbang, Probolinggo – Banyuwangi dan Jakarta – Cikampek II Sisi Selatan, Semarang - Demak.
Empat proyek Sektor Telekomunikasi (Palapa Ring Paket Barat, Tengah dan Timur serta Satelit Multifungsi), 1 Proyek Sektor Ketenagalistrikan (PLTU Batang), 3 Proyek Sektor Air Minum (SPAM Umbulan, SPAM Bandar Lampung dan SPAM Semarang Barat.
Dua Proyek Transportasi Kereta Api Makassar – Parepare dan Bandar Udara Labuan Bajo serta penjaminan kepada 2 Proyek Non-KPBU yaitu Proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dan proyek Hydropower Program PT PLN (Persero).
Sebelumnya, pada 26 Desember 2019
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara selaku Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK) Bandar Udara Komodo di Labuan Bajo, NTT
mengumumkan pemenang lelang pada proyek tersebut. Pengumuman tersebut dilakukan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jakarta.
Dalam proses lelang proyek KPBU Bandar Udara Komodo ini telah terpilih pemenang lelang yaitu konsorsium PT Cardig Aero Services Tbk, Changi Airport International PTE LTD, dan Changi Airports Mena PTE LTD.
Proses kegiatan KPBU ini dimulai dengan Penjajakan Minat Pasar (Market Sounding) yang dihadiri oleh 70 Badan Usaha lokal dan internasional. Adapun Proyek ini menjadi proyek KPBU di sektor Bandar Udara yang mendapatkan minat dari beberapa calon investor asing dari 4 negara yaitu Changi Airport International (Singapura), Muhibbah Enginering (Malaysia), GVK Power & Infrastructure, Ltd (India) dan Aeroport de Paris (Prancis).
Proyek ini bertujuan untuk mendapatkan Badan Usaha yang memiliki kompetensi dan kemampuan untuk mengelola Bandar Udara Komodo sesuai dengan tahapan pembangunan yang telah direncanakan, Peningkatan kinerja dan pelayanan Bandar Udara Komodo kepada pengguna jasa, Meningkatkan jumlah penumpang sampai dengan 4.
juta penumpang dan kargo sebesar 3.500 ton pada tahun 2044 dan Memperluas konektivitas nasional dan internasional. (Syam S)