Putra Mahkota Saudi Juluki Pemimpin Iran 'Hitler Baru'
Sabtu, 25 November 2017, 01:52 WIBBisnisnews.id - Pangeran mahkota Arab Saudi telah memanggil pemimpin tertinggi Iran sebagai Hitler Timur baru, di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara.
Menyinggung kekuatan regional yang berkembang di Iran, Mohammed bin Salman mengatakan bahwa penting untuk menghindari apa yang terjadi di Eropa terulang di Timur Tengah.
Sebagai tanggapan, Iran menyarankan pangeran untuk merenungkan nasib diktator terkenal itu.
.
Arab Saudi dan Iran adalah saingan dan menuduh satu sama lain memicu ketidakstabilan di seluruh wilayah.
Berbicara kepada New York Times, Mohammed bin Salman mengatakan bahwa Iran tidak dapat diizinkan untuk menyebarkan pengaruhnya.
"Kami belajar dari Eropa bahwa ketenangan tidak berjalan. Kami tidak ingin Hitler baru Iran mengulangi apa yang terjadi di Eropa di Timur Tengah," katanya, merujuk pada Ayatollah Ali Khamenei.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara kementerian luar negeri Iran Bahram Qasemi menuduh ucapan pangeran mahkota sebagai perilaku yang tidak dewasa, tidak masuk akal, dan tidak berdasar, kantor berita Isna melaporkan.
"Saya sangat menyarankan dia untuk berpikir dan merenungkan nasib diktator terkenal di kawasan ini dalam beberapa tahun terakhir sekarang karena dia mempertimbangkan kebijakan dan perilaku mereka sebagai panutan," katannya.
Mohammed bin Salman, penguasa de facto kerajaan, telah mengambil garis keras terhadap Iran dalam dua tahun terakhir.
Awal bulan ini, dia menuduh Iran melakukan tindakan perang, menyalahkan serangan rudal yang ditujukan ke ibukota Saudi, Riyadh, oleh pemberontak di Yaman.
Iran membantah terlibat. (marloft)