Rugikan Komsumen Dan Investasi, YLKI Minta PLN Berikan Kompensasi
Senin, 05 Agustus 2019, 05:17 WIBBisnisNews.id -- Padamnya listrik, sepanjang Minggu (4/8/2019) dari siang sampai malam di Jabodetabek, bukan hanya merugikan konsumen residensial saja tetapi juga sektor pelaku usaha. Hal ini bisa menjadi sinyal buruk bagi daya tarik investasi di Jakarta dan bahkan Indonesia karena Jabodetabek menjadi barometer bagi daerah lain di Tanah Air.
"Kalau di Jakarta saja seperti ini, bagaimana di luar Jakarta, dan atau di luar Pulau Jawa. YLKI sangat menyesalkan terjadinya pemadaman listrik secara total di wilayah Jabodetabek, bahkan area Jabar lainnya," kata Ketua YLKI Tulus Abadi di Jakarta, Minggu petang.
Padamnya listrik di Jabodetabek ini bisa menjadi tanda bahwa infrastruktur pembangkit PT PLN belum handal. "Program pemerintah seharusnya bukan hanya menambah kapasitas pembangkit PLN, tetapi juga harus meningkatkan keandalan pembangkit PT PLN, dan infrastruktur pendukung lainnya, seperti transmisi, gardu induk, gardu distribusi," kata Tulus lagi.
Oleh karenanya, jelas Tulus, YLKI meminta managemen PT PLN untuk menjelaskan pada publik apa penyebab gangguan pembangkit di Suralaya, dan lainnya. PLTA terbesar dan menjadi andalan di Jawa bagian barat termasuk Kota Jakarta bisa begitu mudah terjadi.
Bukan hanya itu, tambah dia, YLKI meminta PT PLN memberikan kompensasi pada konsumen, bukan hanya berdasar regulasi teknis yang ada, tetapi berdasar kerugian riil yang dialami konsumen akibat pemadaman ini.
Sementara, manajemen PLN memohon maaf untuk pemadaman yang terjadi akibat gangguan pada sejumlah pembangkit di Jawa, termasuk PLTU Suralaya, Banten.
PT PLN memohon maaf atas pemadaman yang terjadi akibat Gas Turbin 1 sampai dengan 6 Suralaya mengalami trip, sementara Gas Turbin 7 saat ini dalam posisi mati (Off). Selain itu Pembangkit Listrik Tenaga Gas Turbin Cilegon juga mengalami gangguan atau trip.
Gangguan ini mengakibatkan aliran listrik di Jabodetabek mengalami pemadaman. “Kami mohon maaf sebesar-besarnya untuk pemadaman yang terjadi, saat ini upaya penormalan terus kami lakukan, bahkan beberapa Gardu Induk sudah mulai berhasil dilakukan penyalaan," Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka.
Di Jawa Barat Jabar terjadinya gangguan pada Transmisi SUTET 500 kV mengakibatkan padamnya sejumlah Area sbb : Bandung, Bekasi, Cianjur, Cimahi, Cirebon, Garut, Karawang, Purwakarta, Majalaya, Sumedang, Tasikmalaya, Depok, Gunung Putri, Sukabumi dan Bogor.
“Sekali lagi kami mohon maaf dan pengertian seluruh pelanggan yang terdampak akibat gangguan ini, kami berjanji akan melakukan dan mengerahkan upaya semaksimal mungkin untuk memperbaiki sistem agar listrik kembali normal,” tukas Made.
Menurut Made, pihaknya tengah menurunkan tim untuk mencari penyebab padamnya listrik selama hari MInggu. Dari sisi perbaikan penyebab gangguan, menurut dia, sudah dilaksanakan pengamanan GSW yang putus, dan penyalaan kembali GT di Suralaya, Banten.
Selanjutnya, pihak PLN akan dilaksanakan scanning assesmen kondisi GSW yang se type. Kemudian pengaturan beban dari UP2B untuk meminimalisir pemadaman.(helmi)