Rusia 11 Kali Veto Pembaharuan Penyelidikan Serangan Gas
Sabtu, 18 November 2017, 09:19 WIBBisnisnews.id - Rusia memberikan veto kedua di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Jumat 17 November, melarang pembaharuan penyelidikan terkait identifikasi pelaku serangan senjata kimia di Suriah.
Sebuah rancangan resolusi yang diajukan oleh Jepang akan memperluas Mekanisme Investigasi Bersama (JIM) yang dipimpin oleh PBB selama 30 hari dan memberi waktu perundingan untuk kompromi.
Tapi Rusia menggunakan hak veto untuk mencegah 12 anggota dewan memilih tindakan "ya". Cina abstain, sementara Bolivia memilih tidak.
Ini sudah ke-11 kalinya Rusia menggunakan hak veto untuk menghentikan tindakan dewan yang menargetkan sekutunya Suriah.
"Rusia menyia-nyiakan waktu kita," kata Duta Besar AS Nikki Haley kepada dewan tersebut setelah memberikan suara. "Rusia tidak berminat kompromi bersama dewan lainnya untuk menyelamatkan JIM."
"Rusia tidak akan menyetujui mekanisme yang bisa menyoroti penggunaan senjata kimia oleh sekutunya, rezim Suriah. Memalukan," katanya.
Sebuah resolusi membutuhkan sembilan suara untuk diadopsi di dewan tersebut, namun lima negara - Inggris, China, Prancis, Rusia dan Amerika Serikat dapat melarang adopsi dengan hak veto mereka.
Jepang mengajukan usulannya setelah Rusia pada hari Kamis (16/11/2017) memveto resolusi rancangan AS yang memungkinkan penyidik ??ahli melanjutkan pekerjaan mereka selama setahun.
Resolusi rancangan Rusia yang meminta perubahan pada JIM gagal mengumpulkan banyak dukungan, dengan hanya empat suara yang mendukung. (marloft)