Sentimen Positif Belum Mampu Menguatkan Rupiah
Kamis, 08 Februari 2018, 11:06 WIB
Bisnisnews.id - Awal tahun 2018 rupiah belum mampu beranjak dan terus tersendat. Sampai Kamis (8/2/2018) pagi, transaksi antar bank di Jakarta menunjukan, penurunan sekitar 37 poin atau menjadi Rp 13.580 per dolar AS dari Rp13.543 per dolar AS.
Melilihat gambaran itu bisa dikatakan, dolar akan terus tumbuh dan menguat, rupiah dikhawatirkan makin tersudut.
Sentimen positif dari Gubernur Bank Indonesia (BI) yang menyebutkan fundamental perekonomian Indonesia terus membaik dan akan menjadi penarik utama investasi langsung luar negeri (foreign direct investment/FDI) di 2018, belum juga mamu mendiring penguatan rupiah seperti yang diharapkan.
Kendati BI tidak mengkhawatirkan tahun politik akan mengganjal investasi, namun kenyataannya sejummlah analis mengkhawatirkan enda-agenda besar itu.
Terkait menguatnya dolar AS, Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan, kenaikan dolar itu terjadi seiring dengan kenaikan yield obligasi pemerintah Amerika Serikat setelah pengesahan anggaran defisit pemerintahnya.
Sejumlah upaya mmpertahankan posisi rupiah menguat ialah adanya peningkatan cadangan devisa Indonesia pada januari 2018 diharapkan dapat menahan tekanan terhadap rupiah.
Bank Indonesia mencatat, posisi cadangan devisa Indonesia akhir Januari 2018 sebesar 131,98 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan posisi akhir Desember 2017 sebesar 130,20 miliar dolar AS. Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. (Adhitio)